* Konflik kepentingan: Guru BK mungkin merasa sulit untuk menjaga netralitas, terutama jika ada teman atau keluarga yang terlibat dalam kasus bullying.
Solusi Potensial:
 * Peningkatan kesadaran: Melalui program edukasi, baik di sekolah maupun di komunitas.
 * Pelatihan bagi guru BK: Memberikan pelatihan khusus tentang penanganan bullying, termasuk teknik konseling dan mediasi.
 * Dukungan sistematis: Menyediakan dukungan yang komprehensif bagi korban, termasuk konseling, kelompok pendukung, dan perlindungan dari tindakan balas dendam.
 * Kerjasama lintas sektor: Melibatkan orang tua, pihak sekolah, dan komunitas dalam upaya pencegahan dan penanganan bullying.
 * Evaluasi dan pengembangan program: Secara berkala mengevaluasi program yang ada dan mengembangkan program baru yang lebih efektif.
Penting untuk diingat:
Setiap kasus bullying harus ditangani secara individual dan dengan pendekatan yang holistik. Kolaborasi antara guru BK, orang tua, dan pihak sekolah sangat penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari bullying.(Bdr)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H