Mohon tunggu...
Budyana
Budyana Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar Sepanjang Hayat

Hoby: Calistung Kepribadian : introvert Konten favorite:politik sosial ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Urusan Rambut, Yang Mahal Yang Menyala, Normalkah?

6 Februari 2025   20:55 Diperbarui: 11 Februari 2025   09:10 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
((Bukan pangkas rambut biasa (Sumber: Kompas.com))

Apakah tukang cukur tradisional akan tergantikan barbershop? Selayang pandang: Ya. Barbershop tampak lebih mengkilap, dari segi ekonomi tampilan pelanggannya  lebih berisi. Soal kepastiannya waktu yang akan membuktikan, namun teori dapat menjelaskan.

Di Yogyakarta barbershop pendatang baru, new kids on the block. Disini untuk urusan pangkas rambut Udin dan Aminudin legendanya. Udin dan Aminudin, ada tukang cukur yang mangkal dibawah pohon beringin, atau dalam Bahasa Jawa: ngisor ringin. Kawan-kawan non-Jawa menyebut tukang cukur dibawah pohon rindang disingkat DPR.

Lokasi pelayanan Udin-Aminudin di sekitar Alun-alun Utara Yogyakarta, sejak lebih dari dua dekade. Layanan mereka hanya fokus pada potong rambut, tanpa keramas juga pijat. Karena mereka faham kultur Jawa bahwa kepala keramat. Kepala bukan rambut yang dianggap mahkota (mustoko = Jawa).

Rambut bukan mahkota, maka tidak masalah ketika dipangkas, untuk kepala jangan coba-coba. Demikian juga, memegang kepala dianggap melanggar etika, dan pelakunya bisa kena walat.

Pangkas rambut tanpa pegang kepala, mungkin menjadi salah satu kunci sukses potong rambut Madura di Jawa Tengah dan DIY. Pangkas rambut Madura berkibar lebih dulu pada decade 1990-an, sebelum babershop bermunculan sejak tahun 2010-an.

Potong rambut Madura menyajikan tampilan yang lebih maju, dari segi tempat maupun peralatan. Tempat usahanya umumnya di ruko berkaca lebar, ukuran sekitar 5 x 7 meter, untuk dua tukang cukur. Tempatnya lebih nyaman dan leluasa, tetapi ada biaya sewa, 15-50 juta per bulan. Sehingga, mulai ada factor kapital dalam usaha pangkas rambut Madura.

Penggunaan alat cukur elektronik oleh pencukur sangat terampil, rapih dan cepat, memberi pengalaman cukur tanpa atau sedikit menyentuh kulit kepala. Beda dengan pemakaian alat cukur manual, yang bunyi cekrik-cekrik, tidak hanya menyentuh kulit tetapi menekan kepala, yang bagi anak kecil menimbulkan trauma.

Model usaha potong rambut Madura tetap eksis, tetapi banyak usaha sejenis yang dilakukan oleh tukang potong setempat, dengan tata laksana direplikasi dari tukang cukur Madura. Saya salah satu pelanggannya, sementara anak-anak beralih ke barbershops.

Evolusi

Dari tukang cukur tradisional, pangkas rambut Madura, hingga potong rambut local replikasi Madura, adalah evolusi pemakian kapital dalam ekonomi cukur rambut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun