Mohon tunggu...
Budiono
Budiono Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Selamat membaca tulisan saya.

Subscribe channel YouTube saya: Berbudi TV

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menuju Wirausaha Berkelanjutan

22 Oktober 2017   16:55 Diperbarui: 22 Oktober 2017   23:12 1650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berwirausaha bukanlah hal yang mudah. Tidak hanya mempertimbangkan aspek ekonomi, seorang wirausahawan yang kompeten juga harus menyadari pentingnya aspek sosial dan lingkungan dalam usaha yang mereka rintis. Jika hanya mementingkan keuntungan ekonomis semata tanpa memberikan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan hidup, suatu usaha sulit untuk dapat bertahan lama. 

Apalagi jika usaha tersebut malah memberikan dampak negatif, reputasi usaha bisa hancur dan usahapun bisa gulung tikar. Oleh karena itu, penting kiranya bagi setiap wirausaha untuk menerapkan prinsip berkelanjutan dalam setiap keputusan bisnis yang mereka lakukan.

Dengan merangkul aspek masyarakat dan lingkungan hidup, aktivitas usaha dapat menciptakan kesuksesan bersama. Namun, ada banyak tantangan yang dihadapi wirausahawan dalam mewujudkan wirausaha berkelanjutan. Bertolak dari hal tersebut mari kita soroti langkah usaha kecil dan menengah (small medium enterprise), wirausaha sosial (social entrepreneurship), dan wirausaha teknologi keuangan (fintech) menuju wirausaha yang berkelanjutan. Ketiga segmen ini dipilih untuk mewakili bidang-bidang wirausaha yang sedang marak berkembang di Indonesia.

Usaha kecil dan menengah atau UKM sudah sejak lama dikenal sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan di Indonesia. Melalui UKM, berbagai potensi daerah, seperti kekayaan alam, kekhasan budaya, dan keterampilan masyarakat dapat dimanfaatkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi. Banyak masyarakat yang merasakan keuntungan dari keberadaan UKM di daerahnya. 

Namun, aspek lingkungan kerapkali terabaikan. Apalagi kewajiban pelaksanaan analisis dampak lingkungan atau AMDAL lebih umum dilakukan oleh perusahaan berskala menengah dan besar. Meskipun demikian, penting kiranya pelaku UKM untuk dapat meminimalisasi limbah dan dampak negatif lainnya terhadap lingkungan hidup. Karena seiring dengan perkembangan skala usaha, pelaku UKM pun juga akan memerlukan pelaksanaan AMDAL yang menjadi persyaratan penting berlanjutnya UKM menjadi suatu usaha yang berskala lebih besar.

Berbeda dengan kegiatan usaha pada umumnya yang bertolak dari keinginan untuk meraup keuntungan finansial dari peluang yang ada, wirausaha sosial kerap dimulai dari keinginan untuk memperbaiki atau menjadi solusi bagi permasalahan sosial dan lingkungan di masyarakat. Butuh jiwa kepedulian dan inovasi yang tinggi untuk dapat merintis suatu usaha seperti ini. 

Ditinjau dari sisi keberlanjutan, wirausaha sosial telah merangkul ketiga aspek yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan ke dalam suatu kegiatan usaha. Maka dari itu, tantangan ke depan adalah butuh lebih banyak lagi pelaku wirausaha sosial di Indonesia yang mampu menyelesaikan permasalahan sosial dan lingkungan. Tantangan lainnya adalah bagaimana usaha ini dapat menguntungkan agar dapat memberikan manfaat ekonomi bagi pemilik dan masyarakat sekitar.

Kemajuan teknologi belakangan ini telah merangsang tumbuhnya inovasi-inovasi terkini untuk memudahkan kehidupan masyarakat sehari-hari, salah satunya teknologi keuangan atau fintech. Teknologi seperti ini dapat berkontribusi bagi perkembangan wirausaha berkelanjutan dari dua sisi. Pertama, dari sisi sumberdaya, fintech mampu mengurangi penggunaan kertas dan bahan bakar kendaraan bermotor karena masyarakat tidak perlu lagi mengisi formulir yang berbelit-belit atau pergi ke kantor cabang bank untuk melakukan transaksi. 

Kedua, dari sisi pembiayaan, fintech  bisa menjadi alternatif sumber pendanaan bagi UKM dan wirausaha sosial lainnya. Hal ini dimungkinkan dengan adanya fitur crowdfunding yang ditawarkan sejumlah pelaku fintech sehingga dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk berkontribusi memberikan pembiayaan terhadap UKM dan wirausaha sosial, selain melalui bank. Ke depannya, fintech masih memiliki peluang berkembang yang sangat besar untuk dapat berkontribusi  menuju wirausaha berkelanjutan.

Terlihat jelas bahwa ketiga segmen wirausaha dapat bersinergi dan terus berkembang mewujudkan wirausaha berkelanjutan yang pada akhirnya dapat menciptakan kesuksesan bersama. Dengan prinsip keberlanjutan, kesuksesan tidak hanya dapat dinikmati generasi saat ini, melainkan pula generasi yang akan datang. 

Sebagai bentuk apresiasi kepada para pelaku UKM, wirausaha sosial, dan fintech yang berjuang mewujudkan wirausaha berkelanjutan, PT Bank Danamon Indonesia, Tbk menggelar ajang penghargaan Danamon Entrepreneur Award 2017. Ajang ini mencari sosok wirausahawan berprestasi tak hanya dari sisi kinerja, namun juga kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Inilah saatnya pelaku wirausaha unjuk prestasi, ayo ikuti Danamon Entrepreneur Award 2017!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun