Mohon tunggu...
Budi Mulyawan
Budi Mulyawan Mohon Tunggu... wiraswasta -

Penulis lepas di situs Santrijagad.org, Infobatik.net, dan Geografimanusia.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta (di Pagi) Buta

14 Oktober 2013   02:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:34 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit lengang rindu merajam
Suara duka tunduk terdiam
Air suci menetes mata terpejam
Tak terperi rasa mendalam

Di pagi buta yang pilu
Lunglai sukma disembilu
Ratap getir haru menderu
Ribuan kata meronta bisu

Aku mencintaimu seperih ini
Lumpuh badan hanya jemari
Terbata mengeja luka sunyi
Maut pun enggan menghampiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun