Mohon tunggu...
Dina Sulistyaningtias
Dina Sulistyaningtias Mohon Tunggu... karyawan swasta -

mom of two, Roker KRL Bogor-Jakarta, blogwalker, oknum @KoplakYoBand bergelar bu kepsek (tanpa nomor punggung 1)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gang Damai, Indahnya Bertetangga

29 April 2010   03:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:31 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_129100" align="alignleft" width="286" caption="NGELIWET / foto koleksi pribadi"][/caption]

Gang Damai , sebuah perkumpulan kecil, terbentuk secara sederhana dan tanpa rencana.Walaupun seringnya dadakan, tetapi kegiatannya cukup beragam, seperti jalan-jalan ke kebon raya, mancing mania (meski amatiran semua), nonton bareng (note : cukup di warung theatre), tahun baru-an dan masih banyak yang lain.

Kok kelihatannya seperti have fun doang ya?? Eits…jangan salah !! banyak hal positif yang kita lakukan. Bila Bapak-bapak kerja bakti membersihkan ilalang maupun selokan di sekitar rumah kosong, ibu-ibu akan menyiapkan masakan berupa NASI LIWET.

NGELIWET ini dapat dipastikan menjadi tradisi khas bagi kami. Masakan berupa nasi yang diolah menjadi satu dengan ikan asin bercampur rempah, disertai lauk seadanya seperti tempe, tahu, sambal, kerupuk dan lain-lain. Yang membuat makanan sederhana ini menjadi istimewa adalah hidangan tersebut digelar dengan daun pisang panjang kemudian dimakan bersama-sama. Tanpa piring, sendok, garpu apalagi sampai table manner ! Slogannya adalah forget the hygienic, forget the taste, TOGETHERNESS is the most important !!

Selain kerja bakti, pendirian WARUNG DAMAI adalah masterpiece Gang Damai. Berawal dari keprihatinan kami atas rumah kosong yang tidak terurus, tercetus ide untuk dibersihkan dan diberdayakan. Saling bahu membahu dalam pengerjaannya, hingga akhirnya pada pertengahan Agustus ter-launching-lah sebuah warung yang untuk pengelolannya kami percayakan kepada sesepuh Gang Damai. Selain tempat menjadi bersih, Alhamdulillah memberikan penghasilan tambahan buat beliau.

Bagi saya pribadi, banyak hal positif selain diatas yang dapat saya petik dari kebersamaan ini. Saat hari libur atau long wik-en disaat yang lain bingung mau kemana, saya bahagia hanya di rumah bersama keluarga dan sekitar saya. Otomatis tidak banyak pengeluaran seperti halnya bila jalan-jalan ke mall, misalnya (ngirit bow…hehe..). Salah satu yang juga membahagiakan adalah anak saya, Lala menemukan sahabatnya, Ola, disini. Bagaimana mereka saling berbagi mengingatkan saya akan masa kecil yang indah. Bersahabat terus sampe gede ya Nak..

Bagi kami ini bukan sekedar sekelompok tetangga yang nge-gank atau eksklusif dari kelompok lain, yang hobinya sekedar ngumpul, nge-gosip, tanpa kegiatan yang positif.Gang Damai menunjukkan bahwa ternyata bertetangga memiliki arti lebih, bukan hanya sekeliling orang yang tinggal di sekitar rumah kita. Kalimat “Tetangga adalah saudara yang terdekat“ bukan sekedar wacana.Bahwa kedekatan kami selama ini dari hati, berdasarkan niat baik, saling bantu bahkan sampai dalam hal terkecil sekalipun, tak pernah ada rasa iri, dendam, apalagi sampai hitung-hitungan jasa...That’s what I love from our neighborhood !!

Bila kebersamaan ini akan terus menjadikan kami sebuah keluarga besar, dimana didalamnya selalu terdapat keharmonisan, tak ada yang lain selain ucapan syukur Alhamdulillah saya panjatkan. Semoga kolaborasi yang manis ini akan terus bertahan selamanya..Amin Ya Robbal Alamin...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun