Mohon tunggu...
Budiman Fachri
Budiman Fachri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Budiman Fachri Mahasiswa yang berasal dari kota Tangerang sekarang sedang menempuh pendidikan S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Komputer Indonesia Bandung

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Jejak Waktu Pasar Cihapit: Dari Masa ke Masa

30 Maret 2024   08:36 Diperbarui: 30 Maret 2024   08:37 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oppo reno 4 28/03/2024 15:39

Pasar Cihapit, yang berlokasi di Jalan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, adalah salah satu pasar tradisional tertua di Bandung. Pasar ini diresmikan menjadi pasar pada tahun 1940-an, tepatnya saat masa pendudukan Belanda di Indonesia.

Sejarah Pasar Cihapit

https://tho.my.id/dibalik-estetisnya-pasar-cihapit-bandung/
https://tho.my.id/dibalik-estetisnya-pasar-cihapit-bandung/

Selama periode pendudukan Jepang, wilayah Cihapit diubah menjadi kamp tahanan untuk individu-individu Eropa. Area ini dibatasi oleh pagar yang terbuat dari anyaman bambu dan kawat berduri, dengan beberapa penjaga yang bertugas. Penjagaan tidak hanya dilakukan oleh pasukan Jepang, tetapi juga oleh pasukan Indonesia yang merupakan bagian dari Heiho. Dua komandan Indonesia yang bertanggung jawab atas kamp ini adalah Mr. Boenjamin dan Mr. Arsad. Kamp tahanan atau kamp ini adalah penjara terbuka yang didirikan oleh Jepang sebagai bagian dari strategi mereka untuk mencegah pemberontakan, terutama dari orang-orang Belanda yang telah menetap di Indonesia. Di Bandung, wilayah Cihapit termasuk dalam Kamp Bunsho II yang dibuka pada November 1942.

Kamp ini segera diisi oleh sekitar 14 ribu orang Belanda yang dibagi menjadi kelompok laki-laki remaja/dewasa, wanita, orang tua, dan anak-anak. Karena ukuran kamp yang kecil dibandingkan dengan jumlah penghuninya, satu rumah bisa diisi oleh 20 orang. Sangat sempit dan saling berdesakan. Pada Agustus 1943, sebuah kamp baru yang disebut Bloemenkemp didirikan. Wilayah Bloemenkemp dibatasi oleh Riowstraat (sekarang Jln. Riau atau RE. Martadinata), Tjitaroemstraat (Jln. Citarum), Houtmanweg (Jln. Tjioejoeng atau WR. Supratman), Bengawanslaan (Jln. Bengawan), dan Grote Postweg (Jln. Raya Timur atau Ahmad Yani). Bloemenkemp sebagian besar diisi oleh wanita, orang tua, dan anak-anak.

Namun, penting untuk dicatat bahwa kamp perang tidak selalu menakutkan. Bloemenkemp selalu menyajikan pertunjukan kabaret dengan artis Corry Vonk yang juga ditahan di sana. Ini berarti bahwa aktivitas penghuni tidak dibatasi selama mereka tidak melanggar peraturan yang telah ditetapkan.

Keunikan Pasar Cihapit

Berbeda dengan pasar tradisional pada umumnya yang terkesan bau dan kumuh, Pasar Cihapit tampak bersih, tertata rapi dan tidak berbau. Hal ini menunjukkan bahwa pengelola pasar sangat memperhatikan kebersihan dan kenyamanan para pengunjung. Dan pasar Cihapit tidak hanya menjual makanan tradisional saja tapi makanan kekinian pun ada juga seperti Mister Pho, Bakmi Tjo Kin, Rama Ramen, Seroja bakery dll.

Transformasi Digital

Seiring dengan perkembangan zaman, Pasar Cihapit tidak mau ketinggalan. Pasar ini telah bertransformasi menjadi pasar digital. Pengelola Pasar Cihapit bekerja sama dengan Gojek-Tokopedia (GoTo) untuk mengubah wajah pasar tradisional menjadi lebih modern dan menarik.

Transformasi digital ini juga sebagai upaya agar tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19 yang berdampak pada penurunan jumlah pengunjung pasar.

Kesimpulan

Pasar Cihapit adalah contoh pasar tradisional yang berhasil beradaptasi dengan perkembangan zaman. Meski telah berdiri selama puluhan tahun, pasar ini tetap eksis dan menjadi pilihan masyarakat Kota Bandung untuk berbelanja keperluan sehari-hari.

Pasar Cihapit bukan hanya sekedar tempat transaksi jual beli, tetapi juga menjadi bagian dari sejarah dan budaya masyarakat Bandung. Dengan transformasi yang dilakukan, diharapkan Pasar Cihapit dapat terus bertahan dan berkembang di masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun