Terbukti sudah ketika screnario cantik Partai Demokrat (yang teguh dengan Opsi 3, Pilkada Langsung dengan 10 syarat) hanya suatu pencitraan politik yang seolah-olah pro pilkada langsung tapi hatinya sebenarnya ada di kubu Pilkada DPRD.Â
Setelah tiga Fraksi (PDIP, PKB, Hanura) mengalah dan mendukung opsi 3, Demokrat terlihat kaget (bukan suka cita) dan memutuskan untuk walk-out. Jadi sebenarnya Demokrat ingin Opsi 2 (pilkada lewat DPRD) akan menang akhirnya.Â
Pemerintah (yang dipimpin SBY) sebenarnya bisa menarik pembahasan RUU Pilkada di tingkat komisi. Tetapi SBY selalu ingin bermain cantik, menjadi penyeimbang katanya.Â
Kubu pro Pilkada Langsung setuju dengan voting walaupun kalah suara, karena meskipun walk out, RUU Pilkada DPRD akan menang karena didukung nayoritas pasca Walk Out nya Partai Demokrat. Justru ini kesempatan kubu Jokowi untuk mengetahui seberapa besar dukungan dari PPP dan PAN dalam voting terbuka ini.Â
Satu hal yang pasti, dengan disahkannya RUU Pilkada DPRD, bolehkah sejarah mencatat suatu cacat di akhir penerintahan SBY karena permainan cantik (licik) nya. Kita tunggu saja hasilnya (tulisan ini akan saya update setelah hasil voting).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H