Presiden Joko Widodo disambut langsung Gubernur-Jendral Australia Sir Peter Cosrogve di Brisbane, 14 Nov 2014 (sumber: www.tempo.co.id)
Setibanya di Brisbane International Airport kemarin (14 November 2014) siang, President Joko Widodo (Jokowi) disambut langsung oleh Gubernur-Jendral Australia, Sir Peter Cosgrove beserta jajarannya. Sambutan yang cukup luar biasa, karena biasanya President negara asing yang tiba di Australia disambut oleh pejabat negara setingkat menteri luar negeri. Tapi sang Gubernur-Jendral (sebagai Kepala Negara Australia) begitu antusias untuk menyambut langsung Presiden Indonesia setibanya di Brisbane International Airport.
Jadwal Jokowi untuk bertemu dengan masyarakat Indonesia di Queensland University of Technology (QUT) pun harus diundur ke pukul 21.00 malam waktu setempat, karena Perdana Menteri Australia Tony Abbott ingin mengadakan pertemuan bilateral dengan Jokowi. Tony yang baru tiba di Brisbane siang hari menyampaikan permintaan secara mendadak untuk bertemu Jokowi pada pukul 19.00 waktu setempat. Setelah bertemu, Tony Abbott memasang fotonya dengan Jokowi dan berkomentar di twitter sbb "Just arrived in Brisbane for G20 - great to catch up and have dinner with Indonesian President @jokowi_do2i"
Pemerintah negara bagian Queensland juga menyediakan QUT sebagai tempat pertemuan masyarakat Indonesia dengan Jokowi di Brisbane. QUT merupakan universitas terkemuka di Brisbane yang baru saja membangun the Cube. Penulis pernah mengunjungi the Cube menemui seorang kawan yang bekerja sebagai peneliti (researcher) di sana. The Cube is one of the world's largest digital interactive and learning environment in the new $230 million Science and Engineering Centre. It consits research-inspired projects across science, engineering, maths and technology displayed on more than 40 multi-touch screens and 14 high-definition projectors (sumber: www.thecube.qut.edu.au). Fasilitas ini juga disiapkan untuk memberikan inspirasi bagi pengembangan penelitian dan ilmu pengetahuan bagi generasi penerus di Australia.
Banyaknya masyarakat Indonesia yang ingin bertemu Jokowi (bahkan ada dari mereka yang datang dari luar Brisbane), membuat pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Australia membatasi jumlah peserta pertemuan yang diadakan di Lantai 10, Gedung the Cube, QUT Brisbane yang dimulai pada pukul 21.00 waktu setempat.
The Cube QUT, Tempat Jokowi Bertemu Masyarakat Indonesia di Brisbane 14 November 2014 (sumber: www.visitbrisbane.com.au)
Jokowi menerima beberapa masukan WNI di Australia seperti pengajaran bahasa Indonesia di sekolah Australia (sebagai salah satu mata pelajaran pilihan), masalah Kewarganegaraan Ganda, dsb. Diharapkan juga Presiden Jokowi mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan riset dan teknologi di Indonesia secara lebih professional dengan mengunjungi the Cube. Temanku bercerita seorang peneliti yang baru lulus Doktor (S3) di Australia berpenghasilan sedikitnya A$60,000 (sekitar Rp 660 juta) setahun. Ditambah lagi, fasilitas untuk mendapatkan bahan penelitian dan alat penelitian disediakan cuma-cuma oleh pemerintah Australia dengan dana penelitian yang luar biasa. Jokowi mengharapkan WNI di Australia agar tidak merasa diri kecil atau minder. Tetapi harus berani tampil dan berbicara kepada siapa pun bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar yang harus diperhitungkan.
Selamat, Pak Presiden. Semoga menjadi bintang juga di pertemuan G20 yang dimulai hari ini (15 November 2014). Indonesia adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang menjadi anggota G20 dimana semua anggota G8 (anggota ekonomi maju) juga menjadi anggotanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H