Aku mau membuangnya, mamaku bisa mati berdiri jk tahu bahwa aku hamil. Papa pasti akan menguliti Donny hidup2. Seorang gadis berparas innocent berkata di depanku. Usia belasan tahun, panik krn hamil di luar nikah.
Kuraih jemarinya, tiada kata yg keluar, hanya sekali2 terdengar isakan lirih. Aku jg bingung krn aku akuntan yg tdk tahu cara menghadapi org yg hamil.Â
"Yul, tahanlah dulu bbrp waktu sembari kamu pikir jln terbaik", dia menjawab: " 1-2 bulan lg malah aku tdk tega krn mulai berbentuk"
"Sekarangpun dia sudah hidup di sana, saat pembuahan terjd, saat itulah kehidupan mulai ada, jd tdk ada bedanya kamu gugurkan sekarang atau nanti"
"Tuh, mbak bilang ngak ada bedanya. Lebih baik sekarang" lalu Yulia pergi
"Mbak,2 hari lalu aku membuangnya....", gerah rasanya ruang di plaza semanggi ini, sia2 saya mendampinginya selama 1,5 bulan dgn tujuan : Jangan Aborsi!!
Sehari kemudian aku ditelp RS, rupanya Yuli perdarahan, gumpalan darah semakin deras. Kulihat air mata mengalir di pipinya, kugenggam tangannya.
Angin pantai Carita sepoi2, tiba2 HPku berdering, kalimat pendek dr RS :"Yulia meninggal!" Aku tertegun, menyebut nama Tuhan. Sekonyong2 kulempar HPku, kutubruk tubuh Agung suamiku, kudekap erat, air mataku tumpah. Pandanganku kosong. Deburan ombak, burung camar di angkasa, hangus hampa tanpa sisa, hangus bersama nyawa Yulia yg terbang. Hampa bersama kenekatan Yulia menggugurkan kandungan, tanpa sisa nyawa cabang bayi yg harus mati muda.
Â
Pin Dr.BJ's Education Club 2257B5B4Â
Www.dokterbj.comÂ