Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Orang Paling Nasionalis di Negeri Ini Ya Ayah Saya!

15 Agustus 2016   11:39 Diperbarui: 16 Agustus 2016   15:26 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayah duduk paling kiri berfoto bersama Bung Karno

Siapa orang yang paling nasionalis di negeri ini?”

Kalo ada orang mengajukan pertanyaan itu, tanpa ragu saya akan menyebut: Abdul Hakim. 

Siapakah Abdul Hakim? Betul! Beliau adalah ayah saya, seorang nasionalis sejati. Dia memperoleh kehormatan dari Pemerintah Indonesia sebagai Perintis Kemerdekaan. Dan kalo ngomong, selalu yang dibicarakannya adalah bagaimana supaya negeri ini mampu sejajar dengan negara-negara lain.

Okeh, mari kita membicarakan sedikit tentang ayah saya ya? Ayah saya seorang penulis. Dan buku yang ditulisnya semua tentang Indonesia. 

Ayah saya suka main gitar. Ga jago sih. Chord yang dia tau cuma 3 jurus doang, yaitu kunci C, F dan G. Tapi segitu pun buat dia udah cukup karena dia cuma ingin bisa menyanyi lagu Indonesia Raya sambil main gitar. 

Percaya ga? Sejak saya lahir sampai ayah saya meninggal, saya ga pernah dengar dia main gitar dan nyanyi lagu lain. Lagu yang dia nyanyikan selalu lagu yang sama: Indonesia Raya. Hebat ya? 

“Nyanyi lagu kok itu-itu melulu? Lagu yang lain dong, Yah?” tanya saya ketika dia selesai menyanyikan lagu favoritnya.

“Ayah nggak begitu suka musik. Satu-satunya lagu yang Ayah suka cuma Indonesia Raya ini,” sahut Ayah.

“Kenapa gitu, Yah?”

“Siapa lagi yang harus menghormati lagu kebangsaan kita kalau bukan kita sendiri? Kita harus bangga dengan apa yang kita miliki.” 

“Emang kita memilki apa, Yah? Perasaan negara kita miskin banget,” tukas saya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun