Kakak dan adik berbarengan, "Denger, Pak."
Kedua anak itu rupanya belum puas juga bertengkar. Dengan intonasi yang sangat menyakitkan keduanya terus saling memaki.
Kakak, " BANGKOANG LU!!!"
Adik, "JERUK KEPROK!!!!"
Kakak, "TOMAT GONDOL LU!!"
Adik, "DUREN MONTONG!!!"
Hahahahahaha...keliatan, ga? Nama-nama buah yang seharusnya terdengar enak dan menyegarkan tiba-tiba berubah maknanya. Jadi, bukan kata 'kafir'nya yang salah tapi emang niatan kita aja ingin memaki dengan sebuah kata, apapun kata itu. Saya sulit untuk gak setuju sama NU. Karena sepanjang penelusuran saya, kata kafir memang hampir selalu digunakan oleh penuturnya untuk memaki orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H