Kalian semua pasti setuju, kita yang bekerja di kantor selalu punya masalah mau makan siang apa dan makan di mana. Kalo di bulan puasa ini kita bingung mau berbuka di mana. Tempat-tempat makan di sekitar kantor udah terlalu sering didatangi. Bosen makan makanan yang itu-itu melulu. Sesekali kita pengen makan yang agak jauh untuk mencari variasi.
Hari itu, saya bersama tiga temen, Maya, Bambang dan Farid memutuskan untuk makan di tempat yang agak jauh. Dan seperti biasa, kami semua bingung makan di mana. Ada yang pengen makan padang, ada yang pengen chinese food, ada yang maunya pasta, pokoknya banyak banget deh maunya.
"Kita ke mobil aja, yuk? Ntar kita pikirin di perjalanan mau makan di mana," kata Bambang yang udah gak sabar ngeliat perdebatan temen-temennya.
Semua setuju dengan ide itu. Jadilah kita naik ke mobil saya sekaligus saya menjadi supirnya.
Yang paling nyebelin adalah Farid. Saya yakin di setiap kantor pasti ada tokoh yang sikapnya seperti dia. Farid kalo ditanya selalu jawabnya, "Terserah! Gue ikut lo aja."
Nah, nyebelinnya begini. Ketika kita sudah memutuskan mau makan Italian food, Faridlah yang menolak. Ada aja alasannya. Misalnya, "Wah, gak bisa yang lain? Baru kemaren gue makan Italian food."Â
Pas diajak ke restoran padang, dia ngomong lagi, "Perut gue lagi gak enak, nih. Kalo bisa jangan yang pedes-pedes."
Hadoh! Saya yang nyetir mobil mulai emosi. Udah ampir 15 menit mobil kami bolak-balik gak keruan karena gak tau harus ke mana. Gak tahan juga tanpa sadar saya membentak, "Woiii, ayo putusin makan di mana? Bensin mahal tauk!!!"
Ngeliat saya emosi, temen-temen langsung terdiam. Gak lama kediaman berlangsung, Bambang yang paling bijaksana di antara kami sekonyong-konyong berkata, "Sambil mikir, gue punya cerita, nih. Semoga cerita gue bisa mencerahkan otak kita semua dan bisa memutuskan mau makan di mana."
Mungkin karena masih pada gak enak sama saya, semua orang gak ada yang menjawab. Namun Bambang gak peduli, dengan PD-nya dia mulai bercerita.Ceritanya begini.
"Ada 4 orang lagi minum-minum di bar. Satu cewek dan 3 lainnya cowok. Persis kayak kita sekarang ini. Jadi gue pake nama-nama kita aja sebagai tokohnya, ya? biar gampang."