"Mau bikin bisnis tapi yang gak ada risiko rugi sama sekali, apa ya?" tanya Adi pada aji di ruang makan, di sebuah kantor periklanan..
"Lo cari aja barang-barang unik di kota-kota kecil trus lo jual online pake Instagram. Setiap kali ada order yang melalui elo, minta bagian 30% dari ownernya," sahut Aji.
"Wah, jenius lo! Yuk kita bikin bareng-bareng?"
"Yuk! Kita berkoaborasi, ya?" kata Aji sambil ngajakin toss.
TOSS! Tepukan sebuah kesepakatan pun terjadi.
Besoknya kedua sahabat ini makan bareng lagi dan kali ini Aji yang bertanya, "Bini gue pengen nyoba bisnis catering tapi ternyata modalnya gede juga, ya?"
"Bisa disiasati, kok. Fotoin masakan yang udah dia masak trus tarok di Instagram beserta harga-harganya," jawab Adi.
"Modalnya?" tanya Aji belom nangkep maksud temannya.
"Gak usah pake modal. Lo bikin bisnisnya pake sistem on demand. Jadi bini lo cuma masak setiap kali ada orang yang order."
"Deliverynya?"
"Kerja sama dong sama Gojek. Ongkos antaran, bebankan juga pada Si pengorder."