"There are more flowers in cemetery than in wedding halls. Because tragic is stronger than happiness."Â
Subhanallah! Saya langsung ga jadi ngeluarin caption versi saya. Kalimat Leon langsung membuat kalimat saya ga ada apa-apanya. Hehehe.... Dan begitulah yang selalu terjadi di keluarga kami. Tiap ada yang mau posting foto ke Instagram, kita diskusi lagi. Dan biasanya kami selalu menemukan caption yang menarik. Begitu pentingnya sebuah caption, sehingga seringkali terjadi sebuah foto tertunda di-posting berhari-hari cuma karena kami merasa belum menemukan caption yang bagus.Â
Janganlah menganggap berkarya itu ribet atau sulit. Tau ga? Tulisan kalian di blog, itu sudah termasuk sebuah karya. Tweet kita di twitter, itu juga karya. Status FB juga adalah karya. Jadi seandainya kalian setuju bahwa semua itu adalah karya, sangat wajar dong kalo dalam mengerjakan sebuah karya, kita melakukannya dengan creative attitude.Â
Jangan gunakan status FB untuk mengeluh, menjelek-jelekkkan apalagi sampe memfitnah orang lain. Social media itu bukan buku harian kita. Social media adalah ruang publik. Fungsinya adalah sebagai sarana dan kesempatan kita untuk memanfaatkan ruang publik tersebut untuk menunjukkan kreativitas kita. Ajarkanlah anak kita sejak dini untuk memanfaatkan media sosial secara positif. Mengajarkan mereka untuk berkarya akan sekaligus mencegah mereka menjadi haters. Coba itung! Udah berapa banyak orang yang tiba-tiba menjadi terkenal gara-gara media sosial? Banyak kan? Tapi tak terhitung juga haters yang berkeliaran di media sosial. Dan kita ga mau kalo anak kita menjadi salah seorang di antaranya kan? Astaghfirullah! Jangan sampe deh...!
Bagaimana cara menilai karya kita itu bagus atau tidak? Sederhana aja; Kalo tweet kita banyak yang RT, itu indikasi bahwa tweet kita bagus. Kalo status FB kita banyak yang like, comment atau shared, udah pasti itu artinya bagus. Kalo foto kalian di Instagram yang nge-like sampe ribuan, itu berarti kalian sudah termasuk kategori digital celebrity.Â
Di social media kita harus menginspirasi. Bukan menghakimi. In social media we have to inspire people, not judge others.Â
Follow my twitter @budiman_hakim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H