Kompasiana.com -- DPD Wahdah Islamiyah Takalar resmi meluncurkan Koperasi Minasata dan Wahdah Mart pada Senin (6/1) di Kompleks YIMWI Takalar. Acara dimulai pukul 08.30 WITA dengan mengundang tokoh-tokoh penting seperti Dewan Penasihat DPD, H. Umar, S.E. Dg Rate, dan Ketua DPD, Ustaz Manaungi, S.Pd., M.Pd. Acara ini juga dihadiri para pengurus yayasan, guru-guru di bawah naungan YIMWI, dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua DPD Wahdah Islamiyah Takalar menekankan pentingnya kemandirian ekonomi sebagai bagian dari dakwah. "Koperasi ini adalah manifestasi amal jamai, bukan hanya dakwah di mimbar," ujarnya. Ia juga mengajak seluruh pengurus, guru, dan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam memajukan koperasi dan toko. Salah satu upaya itu adalah dengan berbelanja di tempat tersebut.
Peresmian dilakukan oleh H. Umar, S.E., yang menekankan arti nama "Minasata," yaitu harapan dalam bahasa Makassar. Ia mengingatkan pentingnya strategi pasar yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. "Lebih baik untung kecil tapi laku banyak daripada sebaliknya, harga mahal tapi hanya sekali laku" pesannya.
Ustaz Hasrul dalam sesi taujihatnya mengingatkan potensi pasar sebagai tempat yang penuh tantangan. "Pasar adalah tempat paling rawan, maka harus dipahami dengan baik," ungkapnya. Ia menekankan perlunya niat yang benar dan pengelolaan berbasis syariat untuk menghindari riba dan segala hal yang diharamkan Allah. Sebab menurutnya, awal kegagalan suatu bisnis adalah melanggar syariat Allah.
Sesi penguatan koperasi diisi oleh pengurus Departemen Pengembangan Usaha dan Ketua Koperasi, Ustaz Munawir. Dalam penjelasannya, ia memaparkan berbagai jenis simpanan yang ditawarkan koperasi. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan kontribusi seluruh anggota dalam pengelolaan koperasi.
Peluncuran Koperasi Minasata dan Wahdah Mart diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi umat. Semua pihak diimbau memberikan dukungan nyata melalui partisipasi aktif dan belanja di Wahdah Mart. "Tidak ada ekspektasi tanpa aksi, dan tidak ada harapan tanpa pergerakan, kita harus bergerak bersama," pungkas Ustaz Manaungi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H