Safwa University merupakan lembaga pendidikan yang berpusat di Mesir. Seluruh sistem pembelajarannya dilakukan secara daring melalui platform seperti Telegram, YouTube, dan Zoom Meeting. Tak hanya itu, kegiatan pembelajaran di universitas ini diberikan secara gratis (beasiswa penuh) dan kitab-kitab yang dipelajari juga dibagikan dalam bentuk file PDF melalui channel Telegram. Namun, untuk menyelesaikan perkuliahan secara utuh, dibutuhkan komitmen belajar yang sungguh-sungguh. Calon mahasiswa juga diharuskan menguasai bahasa Arab sebagai bahasa pengantar dalam perkuliahan.
Para dosen atau pengajar di Safwa University terdiri dari Masyayikh Timur Tengah yang mahir dalam bidangnya masing-masing. Nama-nama seperti Syaikh Wahid bin Abdussalam Baali, Syaikh Khalid bin Mahmud Al-Juhani, Syaikh Aiman bin Musa, Syaikh Nur Sya'lan, Syaikh Muhammad bin Thaha, dan lainnya, menjadi dosen yang akan membimbing para mahasiswa.
Sementara itu, dari sisi legalitas, Safwa University saat ini belum diakui secara hukum, tetapi pihak universitas sedang berupaya untuk mendapatkan pengakuan tersebut sesegera mungkin.
Untuk mahasiswa Indonesia, tersedia Program pengindukan Ijazah, yang memungkinkan mereka mendapatkan gelar di Indonesia dengan mengambil perkuliahan tambahan di Safwa University of Indonesia (SUNI) atau BEM Safwa Indonesia. Dengan gelar S.Pd (Pendidikan Agama Islam) atau S.H (Hukum Islam), program ini diadakan berbayar dengan kerjasama STAI Darul Qolam di Tangerang atau STAI Al Aqidah Al Hasyimiyah di Jakarta.
Pendidikan di Safwa University di Mesir, melalui Program Kuliah Jarak Jauh (KJJ), menawarkan beberapa program fakultas yang sesuai minat para thalib, seperti Fakultas Dakwah dan Irsyad (MALIK), Fakultas Syariah dan Bahasa Arab (KUSA), serta S2 Magister fii ulumil Qur'an di Akademi Syifaul Qulub dan Diploma 'Aly fii Tafsir di Akademi Mudakkar Al Alamiyyah.
Program MALIK, yang juga dikenal sebagai Fakultas Dakwah dan Irsyad, memberikan pendidikan intensif dalam waktu 2 tahun. Para mahasiswa akan memperoleh pembelajaran melalui platform Zoom sebanyak 5 kali seminggu, mengikuti waktu Mesir. Kemampuan berbahasa Arab dan hafalan Al Qur'an menjadi syarat sebelum mendaftar. Ketika selesai para thalib akan memperoleh gelar BA (Bachelor of Arts).
Sementara itu, Program KUSA, atau Fakultas Syariah dan Bahasa Arab, lebih fokus pada pembelajaran ilmu Syar'i dan Fiqh sesuai Mazhab yang dipilih. Mahasiswa KUSA akan mendapatkan pembelajaran melalui berbagai media seperti Telegram, Youtube, dan pembelajaran kelompok, dengan materi yang disampaikan 4 kali sepekan. Masa tempuh pendidikan di KUSA adalah selama 4 tahun. Ketika selesai para thalib akan memperoleh gelar LC (Licence).
Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring ini memberikan banyak manfaat, namun juga mengharuskan mahasiswa untuk disiplin dan fokus dalam belajar. Semoga keberadaan Safwa University menjadi tonggak penting dalam pengembangan pendidikan Islami, dan diharapkan pula agar legalitasnya segera diakui untuk semakin menyebarkan manfaat ilmu bagi masa depan umat Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H