Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Guru - Penulis ⦁ Mubaligh ⦁ Guru

Penulis 2 buku non fiksi remaja (Kun Al Fatih 2017 dan Falyaqul Khairan 2018) ⦁ Mubaligh (Alumni Ma'had Kutubussittah Babussalam Makassar 2016 dan Ma'had Albirr Unismuh Makassar 2021) ⦁ Guru (SMA Wihdatul Ummah Takalar)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bukan Sekadar Ritual Agama! Ini Alasan Indonesia Sebagai Negara Terbanyak Menyembelih Kurban

28 Juni 2023   11:08 Diperbarui: 2 Juli 2023   08:03 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyembelih hewan kurban adalah salah satu aspek penting dalam perayaan Idul Adha bagi umat Muslim di seluruh dunia. Tradisi ini dipraktikkan oleh berbagai negara dengan antusiasme dan khidmat, tetapi ada satu negara yang namanya selalu terkait erat dengan penyembelihan hewan kurban: Indonesia.

Tidak bisa dipungkiri, Indonesia adalah negara yang paling banyak menyembelih hewan kurban di dunia. Dengan populasi Muslim yang besar dan keragaman budaya yang kaya, Indonesia mencatat jumlah penyembelihan hewan kurban yang mencapai jutaan setiap tahunnya. Bagi negara yang berpenduduk lebih dari 270 juta jiwa ini, tradisi ini adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim.

Keterlibatan Berbagai Pihak dalam Penyembelihan

Indonesia menciptakan cara sendiri dalam melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Pemerintah setiap tahunnya menyediakan tempat-tempat khusus yang disiapkan dengan baik untuk kegiatan ini, seperti masjid, lapangan, atau lokasi lain yang cukup luas. Selain itu, kerjasama dengan pedagang daging sapi impor juga dilakukan secara intens untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Proses penyembelihan dilakukan oleh para petugas  dan panitia kurban. Tak ketinggalan doa-doa dipanjatkan oleh imam setempat atau tokoh agama selaku eksekutor  penyembelihan. Pemilihan hewan kurban sendiri dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam. Hewan yang biasa dikorbankan adalah sapi dan kambing dengan berbagai jenisnya.

Kurban Bukan Semata Ritual Agama

Bagi Indonesia, penyembelihan hewan kurban bukan hanya sekadar ritual keagamaan semata, tetapi juga sebagai momen untuk menguatkan silaturahmi dan kepedulian sosial antar sesama. Sebagian besar daging kurban dibagikan kepada keluarga dan tetangga yang membutuhkan, serta disebarluaskan di berbagai institusi sosial seperti panti asuhan atau lembaga amal.

Namun, dalam praktiknya, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia dalam melaksanakan penyembelihan hewan kurban ini. Salah satunya adalah aspek kesejahteraan hewan, di mana perlunya pendekatan yang lebih serius dan perhatian yang lebih besar untuk memastikan bahwa hewan yang dikorbankan tidak mengalami penderitaan yang tidak perlu. Tidak boleh ada unsur kezaliman dalam prosesnya.

Selain Etika, Kurban Mengajarkan Peduli Lingkungan

Selain itu, persoalan pengelolaan limbah dan sanitasi juga menjadi isu penting yang perlu diperhatikan dalam menyikapi jumlah besar hewan yang dikorbankan di Indonesia. Perlu adanya peran aktif pemerintah, masyarakat, dan organisasi lingkungan hidup untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan sekitar lokasi penyembelihan. Pasca penyembelihan menjadi hal penting yang tak boleh luput dari perhatian.

Dalam tulisan singkat ini, tidak cukup untuk menjelaskan seluruh kompleksitas dan keberagaman upaya Indonesia dalam melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Namun, yang jelas adalah bahwa tradisi ini memegang peran yang penting dalam identitas keagamaan dan budaya kita. Dalam melaksanakan tradisi ini, penting untuk menjaga keseimbangan antara nilai agama, kesejahteraan hewan, dan kemaslahatan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun