Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Guru - Penulis ⦁ Mubaligh ⦁ Guru

Penulis 2 buku non fiksi remaja (Kun Al Fatih 2017 dan Falyaqul Khairan 2018) ⦁ Mubaligh (Alumni Ma'had Kutubussittah Babussalam Makassar 2016 dan Ma'had Albirr Unismuh Makassar 2021) ⦁ Guru (SMA Wihdatul Ummah Takalar)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sampah yang Terlupakan

26 Juni 2023   06:30 Diperbarui: 26 Juni 2023   06:38 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi sampah (sumber: freepik.com)

Sampah yang terlupakan
Menumpuk di sudut kota
Tak ada yang peduli
Tak ada yang memandangnya

Plastik, kertas, dan logam
Berserakan di jalanan
Tak ada yang mengangkatnya
Tak ada yang merasa prihatin

Sampah yang terlupakan
Menjadi beban bagi bumi
Mencemari tanah dan air
Merusak keindahan alam

Sampah, hitam dan pekat
Adalah benda yang bernyawa
Mereka butuh tempat yang layak
Agar tak menjadi beban yang berat

Sampah, penuh dan berserakan
Jangan biarkan mereka terlupakan
Berikan tempat yang layak
Untuk menjaga keindahan alam

Sampah bukan semata beban
Ia kerap jadi peluang
Ia kerap memberi kesadaran
Sekaligus sebuah ancaman

Sampah yang terlupakan
Bukanlah akhir dari kisah ini
Mari kita bersama-sama
Mulai dari memungut yang berserakan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun