Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Guru - Penulis ⦁ Mubaligh ⦁ Guru

Penulis 2 buku non fiksi remaja (Kun Al Fatih 2017 dan Falyaqul Khairan 2018) ⦁ Mubaligh (Alumni Ma'had Kutubussittah Babussalam Makassar 2016 dan Ma'had Albirr Unismuh Makassar 2021) ⦁ Guru (SMA Wihdatul Ummah Takalar)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konsep 4 Roda Berputar Mengatasi Kenaikan Harga BBM

21 September 2022   21:28 Diperbarui: 21 September 2022   21:43 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: https://ldii.or.id/kh-chriswanto-santoso-lgbt-bertentangan-dengan-agama-budaya-dan-moralitas/

Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) domestik didorong oleh perlambatan kondisi ekonomi global serta krisis pangan dan energi. Situasi ini menimbulkan kesulitan bagi negara berkembang yang memicu terjadinya inflasi, termasuk Indonesia.

DPP LDII menilai bahwa dana  bantuan pemerintah berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang terkena dampak langsung kenaikan harga BBM gunanya untuk meringankan beban masyarakat dari kenaikan harga kebutuhan sehari-hari.  Namun menurut Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, BLT adalah pertolongan pertama, yang terpenting, bangsa harus terus bangkit dan memupuk semangat dan gotong royong peduli dengan sesama.

"Insya Allah kita bisa hadapi bersama-sama, bila gotong-royong dan kepedulian sosial menjadi karakter bangsa. LDII mendorong gotong-royong dan kepedulian sosial dalam bentuk empat roda berputar," kata KH Chriswanto Santoso, Selasa (13/9/2022).

Menurut KH Chriswanto, empat roda berputar itu, yang pertama adalah pihak yang lebih kuat membantu yang lebih lemah.  Kedua, mereka yang mengetahui, mengajari mereka yang tidak tahu.  Ketiga, yang ingat  supaya mengingatkan yang lupa.  Keempat, memberi nasihat kepada mereka yang salah dan mendorong mereka untuk memperbaiki kesalahannya.  "Empat hal ini merupakan nilai-nilai kebaikan yang universal, dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan berbangsa," kata KH Chriswanto.

Menurutnya, negara memiliki kewajiban untuk mensejahterakan dan melindungi warganya.  Namun kompleksitas masalah ini menuntut masyarakat untuk bersatu dalam konteks masyarakat untuk mendukung pemerintah.  Oleh karena itu, warga negara yang kuat secara politik dan ekonomi harus membantu sesamanya yang berada di luar jangkauan pemerintah, terutama selama krisis ekonomi yang mungkin kita hadapi."

Sementara yang mengetahui ilmu, supaya mengajari yang tidak tahu, bisa diterapkan dengan mencetak dan memotivasi para pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Dengan begitu, lapangan kerja terbuka luas guna meringankan beban masyarakat.

"Ketiga adalah yang ingat mengingatkan yang lupa. Sebagai warga negara yang demokratis, kita harus kritis dan memberi masukan positif pada kebijakan pemerintah, terutama kebijakan supaya selalu berpihak kepada masyarakat bawah. Sehingga masyarakat bisa kreatif dalam berekonomi dengan dengan tetap mengakomodasi kepentingan investor," imbuh KH Chriswanto.

Terakhir, yang salah supaya dinasehati, diingatkan untuk memperbaiki kesalahannya. Sebagai bangsa Indonesia baik, harus lapang berdada, entah dia masyarakat maupun pejabat negara , "Agar tidak mengulangi kesalahan, semua pihak harus saling mengingatkan. Suatu aturan atau kebijakan kadang kurang pas di lapangan. Untuk itu, sangat penting saling mengingatkan," tuturnya.

Dikutip dari lines(dot)id dengan perubahan / parafrase.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun