Sensus penduduk 2010 bakal digelar pada 1 Mei sampai 31 Mei ini. Jangan "underestimate" dahulu dengan Sensus Penduduk Indonesia (SPI) ke-6 dalam sejarah negeri ini, sekali ini perhelatan SPI mendapat dukungan penuh dari PBB lewat badan dunianya, UNFPA (United Nations Population Fund), artinya dukungan lembaga internasional dalam sensus penduduk mengindikasikan Indonesia sebagai salah satu pusat perhatian dunia. Sensus penduduk di 2010 ini merupakan sensus terbesar yang pernah dikerjakan pemerintah. Pemerintah telah menyiapkan 700 ribu petugas pencacah untuk mengambil data di lebih 60 juta rumah tangga yang tersebar di 90 ribu desa di 33 provinsi. Sensus tahun ini diharapkan menghasilkan data yang jauh lebih detail dan spesifik. Mengapa dan apa pentingnya SPI sekali ini bagi dunia terhadap Indonesia ? Jawabannya, jelas penting ! Kalau boleh kita "menyombongkan diri" pada dunia, "jangan main-main dengan Indonesia". Dengan jumlah penduduk yang diperkirakan mencapai 235-240 juta jiwa pada 2010, Indonesia akan menjadi negara berpenduduk terbesar ke-4 di dunia. Sebuah jumlah yang hanya bisa "dikalahkan" oleh Cina (1,346 milyar), India (1,189 milyar), dan Amerika Serikat (315 juta) berdasarkan data tahun 2009. Dengan pertumbuhan 1.14% dalam kurun waktu 10 tahun, Indonesia menjadi sebuah kekuatan yang "dahsyat" jika dicermati dari sisi politik, ekonomi dan sumber daya yang dipunyai. Tidaklah berlebihan jika Indonesia telah menjelang menjadi salah satu negara super power dunia, walaupun perlu kerja yang sangat keras untuk mewujudkan itu, karena jika melulu mengandalkan populasi tanpa mengasah kemampuan intelektualitas, maka mimpi menjadi sebuah negara yang disegani dunia hanyalah di atas kertas belaka. Total penduduk dunia saat ini diperkirakan sekitar 6,8 milyar jiwa, yang artinya Indonesia berkontribusi 3.46%. Pemerintahan yang bersih dan berwibawa, serta sumber daya bangsa dan sumber daya alam yang terkelola dengan baik menjadi "kekuatan negara" yang luar biasa, sebagai cara utama "mewibawakan" Indonesia di mata dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H