[caption id="attachment_325206" align="aligncenter" width="538" caption="Sumber foto: antarafoto"][/caption]
”Alibaba mengalami kelebihan pesanan (oversubscriced) hingga berkali-kali”
Sepenggal kalimat tersebut menjadi headline di beberapa media sepanjang minggu ini. Alibaba memang sangat fenomenal, walaupun saham mereka laris manis bak kacang goreng, founder alibaba.com, Jack Ma menolak untuk jumawa dan mengingatkan agar alibaba.com tidak lupa daratan dan tetap bekerja keras demi kemajuan perusahaan.
Contoh tadi adalah contoh bagaimana oversubscriced dalam IPO yang belakangan terjadi, Google, Facebook, Bank Industry of China juga mengalami hal yang sama. Lalu apakah oversubscriced hanya terjadi pada IPO saja? Ternyata tidak, dalam beberapa kasus penerbitan obligasi sering pula terjadi kelebihan pemesanan.
Kelebihan pemesanan terjadi jika jumlah permintaan melampaui jumlah ketersediaan barang yang ditawarkan. Di Indonesia sendiri, kelebihan pesanan baik itu ketika IPO dan penerbitan obligasi pernah beberapa kali terjadi, bahkan hingga berkali-kali lipat dari jumlah awal yang ditawarkan.
Berikut beberapa contohnya:
- Penerbitkan obligasi senior notes PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX)
Baru-baru ini salah satu anak perusahaan Saratoga Group ini baru saja menerbitkan obligasi senior notes senilai US$ 200 juta. Pada penawaran kali ini, mereka mengalami kelebihan permintaan hingga tujuh kali. Ini menunjukkan kepercayaan yang tinggi bagi para investor terhadap fundamental MPMX. Senior notes tersebut memperoleh rating BB- dengan outlook stabil dari lembaga pemeringkat Fitch dan B+ dari Standard & Poor. Dalam penerbitan surat utang senior ini. Sumber - IPO PT MBA
Perusahaan yang bergerak dibidang bisnis batubara ini pada bulan Juli 2014 lalu melakukan IPO dan cukup disambut hangat oleh pasar hingga mengalami kelebihan permintaan hingga 3,67 kali. Sumber - IPO PT WIKA BETON
Penawaran perdana saham PT WIjaya Karya Beton yang melakukan IPO apada April 2014 mengalami oversubscribed hingga berkali-kali. Menurut penuturan PT Bahana Securities selaku underwriter yang bertindak sebagai manajer penjatahan kelebihan permintaan ini mengacu kepada masih cerahnya prospek bisnis beton di Indonesia. Sumber - Penerbitan Obligasi PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)
Penerbitan obligasi Global Senior Notes pada April 2014 ini juga mengalami kelebihan permintaan hingga 6,3x. Sebagian dari hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk pengembangan bisnis properti mereka. Sumber - Penerbitan Emisi Obligasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
Penawaran yang dilakukan pada bulan Juni 2014 ini juga mengalami kelebihan penawaran. Namun Anggara Hans Prawira selaku Presiden Direktur AMRT enggan merinci besaran kelebihan penawaran yang mereka dapatkan. Sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H