Mohon tunggu...
Budilianto
Budilianto Mohon Tunggu... Guru - Aparatur Sipil Negara

Konten Creator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melihat Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

11 Oktober 2024   06:49 Diperbarui: 11 Oktober 2024   07:03 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Melihat Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka"

Berikut adalah perbedaan mendasar antara Kurikulum 2013 (K-13) dan Kurikulum Merdeka:

  1. Pendekatan Pembelajaran:
    • Kurikulum 2013: Berbasis pada scientific approach yang melibatkan lima langkah: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan. Pendekatan ini mengutamakan pengembangan kompetensi melalui proses pembelajaran yang terstruktur.
    • Kurikulum Merdeka: Mengusung pembelajaran yang lebih fleksibel dan berpusat pada siswa. Guru memiliki kebebasan dalam memilih materi sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, dengan pendekatan berbasis proyek untuk mendukung pengembangan kompetensi dan karakter.
  2. Struktur dan Konten:
    • Kurikulum 2013: Memiliki struktur yang lebih padat dengan pembelajaran yang terintegrasi antara mata pelajaran, terutama di tingkat pendidikan dasar. Fokus pada standar kompetensi lulusan, isi, proses, dan penilaian.
    • Kurikulum Merdeka: Struktur lebih sederhana dan berfokus pada pengembangan profil Pelajar Pancasila. Materi yang diajarkan lebih disederhanakan, dan ada pengurangan beban belajar yang dianggap terlalu berat di K-13.
  3. Evaluasi dan Penilaian:
    • Kurikulum 2013: Penilaian dilakukan secara menyeluruh meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik melalui penilaian autentik, termasuk portofolio, proyek, dan tes tertulis.
    • Kurikulum Merdeka: Penilaian lebih fokus pada formatif dan diagnostik untuk membantu guru memahami perkembangan belajar siswa. Ada penekanan lebih pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreatif, serta kemampuan untuk bekerja secara kolaboratif.
  4. Peran Guru:
    • Kurikulum 2013: Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa melalui pendekatan ilmiah dan integrasi berbagai mata pelajaran.
    • Kurikulum Merdeka: Guru memiliki kebebasan lebih besar dalam merancang pembelajaran. Mereka dapat mengadaptasi materi dan pendekatan sesuai kebutuhan siswa, dengan penekanan pada proyek berbasis tema nyata yang relevan.
  5. Profil Pelajar:
    • Kurikulum 2013: Fokus pada pencapaian kompetensi dasar dan kompetensi inti yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
    • Kurikulum Merdeka: Fokus pada pengembangan "Profil Pelajar Pancasila" yang mencakup enam dimensi utama: beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.

Perubahan ini menunjukkan adanya transisi dari pendekatan yang lebih terstruktur dan padat di Kurikulum 2013 ke pendekatan yang lebih fleksibel dan berfokus pada pengembangan karakter serta kompetensi melalui Kurikulum Merdeka.

By: Budilianto, S.Ag

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun