Akankah Ormawa Universitas Pelita Bangsa dapat Mengimplementasikan Trias Politica Kampus?

Menarik, ketika mendengar kabar dari teman mahasiswa terkait dengan diskusi publik di halaman kampus UPB. Acara yang diikuti elemen mahasiswa dari semua fakultas yang ada di Universitas pelita bangsa diantaranya mahasiswa Fakultas Teknik, Fakultas Agama Islam, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Humaniora, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Topik yang dibahas cukup hangat yakni Trias Politica kampus. Diskusi digagas oleh mahasiswa yang mengatasnamakan wadah 'Menjaga Waras' sudah berlangsung beberapa episode. 

Dalam konteks keindonesiaan, negara kita adalah salah satu negara yang menggunakan Trias Politica yaitu kekuasaan dibagi pada tiga elemen. Sebuah cara bernegara dengan menghadirkan tiga unsur lembaga tinggi yakni Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif.

Eksekutif diperankan oleh kepala negara atau presiden dan seluruh jajaran di bawahnya sebagai pelaksana dalam menjalankan undang-undang. Legislatif dijalankan oleh perwakilan rakyat yakni DPR, MPR dan DPD memiliki fungsi membuat undang-undang, pengawasan dan membuat rancangan anggaran sedang yudikatif memiliki peran sebagai penegakan, peradilan hukum dilaksanakan oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi. 

Jika universitas sebagai miniatur negara maka menggunakan Trias Politica dalam kampus merupakan satu hal yang logis. Namun, sayangnya di Universitas pelita bangsa penerapan Trias Politica masih jauh dari panggang. Pasalnya elemen organisasi mahasiswa kampus belum lengkap. Hierarki tertinggi ormawa Universitas pelita bangsa hanya pada level BEM Fakultas, itu pun belum lengkap. Dari empat Fakultas hanya terbentuk tiga Fakultas. 

Bicara Trias Politica hingga bisa diimplementasikan pada kampus biru yang kita pijak dalam menempuh pendidikan sekaligus mengembangkan diri lewat organisasi mahasiswa rasanya butuh nafas panjang sebagai perjuangan dalam menghadirkan Trias Politica kampus. 

Untuk sampai pada tahap itu harus ada upaya pergerakan hingga alat kelengkapan ormawa terbentuk paling tidak pada level BEM Universitas. Tentu perjuangannya tidak akan mudah, mahasiswa harus memiliki wawasan luas, tekad dan argumen yang kuat dalam memperjuangkan berdirinya organisasi hingga terbentuk level tertinggi di kampus biru. 

Pentingnya wawasan dan argumen yang kuat menjadi point penting dalam perjuangan mendirikan ormawa pada level tertinggi. Karena jika tanpa itu, perjuangan hanya sebatas angan-angan yang dilandasi oleh emosi jiwa saja. Perjuangan juga harus dilandasi dengan tujuan untuk menghadirkan kemanfaatan bagi semua mahasiswa. Bukan hanya sekadar untuk memuaskan kepentingan kelompok tertentu. 

Hadirnya organisasi mahasiswa hingga level tertinggi atau sampai pada implementasi Trias Politica kampus harus memiliki tujuan positif sekaligus menjadi tempat yang nyaman sebagai wadah untuk kreativitas mahasiswa, memecahkan berbagai persoalan yang ada, serta menjadi ruang untuk regenerasi para calon pemimpin yang tangguh.

Dengan kekuatan tiga elemen organisasi mahasiswa yakni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dan Mahkamah Konstitusi Mahasiswa (MKM) sebagai implementasi Trias Politica kampus yang dijalankan oleh ormawa sebagai landasan roda pemerintahan kampus. 

Akankah Universitas Pelita Bangsa memiliki hierarki organisasi mahasiswa yang utuh hingga dapat mengimplementasikan Trias political kampus? Tentu pertanyaan itu akan terjawab manakala mahasiswa meng-upgrade wawasan, tekad, kepedulian dan semangat yang mantap, agar perjuangan dilandasi dengan pemikiran jernih, objektif dan argumentatif sampai ter-implementasi Trias Politica di kampus biru. 

Salam semangat mahasiswa kampus biru.