Mohon tunggu...
Budi Kayamara
Budi Kayamara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi Bisnis

Founder & Investor @ kayamara.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Pentingnya Pondasi Pendidikan Finansial Bagi Indonesia

29 Agustus 2015   11:27 Diperbarui: 29 Agustus 2015   11:38 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pengertian Financial Education
Pendidikan Finansial   : Pendidikan ini mengajari anak anda bagaimana mengubah uang yang di peroleh dari profesi anak anda menjadi kemakmuran dan keterjaminan finansial seumur hidup. Pendidikan finansial yang akan membantu memastikan bahwa anak anda tidak akan berakhir dengan kegagalan finansial dalam hidupnya atau kekurangan secara finansial dan sendirian setelah sepanjang hidup mengurus keluarga dan bekerja keras.

Kebiasaan buruk orang tidak kaya
”jangan terperangkap oleh kebiasaan membeli barang (mobil, elektronik, meubel . dll) yang belum anda butuhkan dengan cara kredit untuk mengesankan orang yang tidak anda sukai, jika anda sudah terlanjur terperangkap dan tidak ingin hidup miskin dan banyak utang maka langkah yang dapat anda ambil adalah hentikan sekarang juga”
Dari Apakah anda memberi barang  yang anda butuhkan  atau tidak?
Apakah barang yang anda beli bersifat konsumtif atau produktif ?
Apakah anda membeli barang dengan berhutang ?
Apakah anda membeli barang agar terlihat kaya ?

Yang utama bukanlah besarnya penghasilan tapi bagaimana cara mengalokasikan penghasilan : Sisihkan 30% dari pendapatan anda untuk investasi, baru hasilnya anda belanjakan

Investasi terdahsyat di dunia
Gunakanlah 10% dari penghasilan Anda untuk dibelanjakan ke Jalan Tuhan.
Apakah memberi sudah menjadi kebiasaan anda ?
Apakah anda sudah mempunyai banyak harta dan bersedia berbagi dengan orang lain yang membutuhkan ?

Tindakan untuk menjadi kaya
Belanjakan lebih sedikit yang yang didapat, gunakankanlah untuk Investasi. Ciptakan besar Tiang daripada Pasak.
Kondisi mana yang anda alami? Besar tiang daripada pasak atau besar pasak daripada tiang
Anda gunakan untuk apa sisa pendapatan anda ?
Pola mana yang anda ikuti Penghasilan – Belanja = Nabung  (Investasi) atau sebaliknya Penghasilan – Nabung(Investasi) = Belanja
Apa anda bisa konsisten untuk menjadi orang kaya ?

Kebiasaan orang kaya
Menyisihkan terlebih dahulu sebagian pendapatan untuk di investasikan, baru sisanya untuk konsumsi
Sudahkan anda menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk di Investasikan ?

Bagaimana agar Tuhan memenuhi kebutuhan kita
Berpikirlah untuk memnuhi kebutuhan banyak orang maka kebutuhan anda akan di penuhi oleh Tuhan. Berpikirlah untuk memenuhi kebutuhan anda sendiri, maka Tuhan hanya akan memberi rezeki sesuai kebutuhan anda sendiri.

Pola pikir orang kaya
Orang kaya berpikir untuk bisa memberi lebih. Orang miskin berpikir untuk bisa menerima lebih
Mana yang memotivasi anda ? ingin menerima lebih atau memberi secara lebih banyak?

Resep menjadi jutawan muda
Alokasikan aset sejak dini secara tepat dan konsisten.
Jika anda berumur dibawah 30 tahun alokasikanlah aset dengan tepat
Bangun aset anda sebagai sumber pasive income

ASET
Untuk menjadi kaya, anda harus memiliki aset. Sadarkah anda, bahwa anda telah dikaruniai oleh Tuhan berupa aset yang berharga seperti : Kese hatan, pikiran, tangan, kaki, waktu .. gunakan untuk mendapatkan pengetahuan, uang, kenalan
Sudahkan anda menggunakan aset karunia Tuhan dengan baik ?
Apakah cara pengalikasian anda sudah tepat?

Penyebab Kanker (Kantong Kering)
Mentalnya Kering : membatasi diri, malas, mencari aman, picik, memiliki penilaian yang negatif terhadap kekayaan orang lain
Tidak panda menghasilkan uang / menjual
Tidak pandai mengelola uang : membelanjakan terlebih dahulu, jika ada sisa, baru ditabung atau di investasikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun