Mohon tunggu...
budi kaladan
budi kaladan Mohon Tunggu... Peternak - Payung rindu

Berteduh, beralaskan masa kini, menatap masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serba-serbi Rindu | Rembulan | Kopi

18 April 2020   15:44 Diperbarui: 18 April 2020   15:54 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

~ Kamu, Kopi
Sama sama pemberi inspirasi
dalam tiap bait puisi yang biasa kutulis
dan saat ini aku sedang membayangkan
bagaimana jika kopi ini kamu yang menyajikanya
kurasa SEMPURNA

~Ketika senja tiba
Aku mencoba meraba arti bahagia
Tak kudapati, kecuali bersama Dia 

~ Berbisik  ke  bumi
Dengan  ribuan  harap 

~Belum ada yang lebih indah dari senyumu
Namun sore ini senja menggodaku,  aku jadi curiga, Mungkin ini gambaran senyumu yang diwakilkan Oleh senja 

~ Rupanya ia masih setia disini
Seirama denyut nadi, seolah tak berhenti
Lekas kembali kasih, bawa rindumu kemari
Dan jangan berpikir untuk pergi lagi

~Mungkin  saja ada yang meniaiku berlebihan
Atas setiap ocehan rindu yang sering terlontarkan
Tapi itu benar adanya

~Karna  rindu
tidak  pernah  berpura  pura

~ Aku sedang cemburu pada malam malam
Dimana aku tidak punya banyak waktu
Yang kuhabiskan bersamamu 

~Sebenarnya ...
Aku hanya ingin menatapmu
Sedetik lebih lama dari biasanya

~Karena...
Selepas engkau pergi, rindu
Hanyalah tinggal sebatas kata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun