Mohon tunggu...
Budi Hikmat
Budi Hikmat Mohon Tunggu... profesional -

Menulis itu seperti menghembuskan nafas, setelah sebelumnya menghirup nafas melalui membaca. Menulis untuk bersyukur...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sinar Keberuntungan Nabi Yusuf*

5 November 2012   11:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:56 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*)Dimuat di Majalah Investor edisi November 2012 Sejak empat tahun terakhir, saya menyelami kisah Nabi Yusuf yang diabadikan secara parallel di dalam Perjanjian Lama dan Al Quran. Ada inspirasi yang luar biasa untuk mencegah kemalangan akibat kebablasan berutang seperti yang dialami oleh negara GIPSI (Greece, Italy, Portugal, Spain and Ireland). Dengan rasio utang terhadap PDB yang melebihi 100%, tidak heran bila resolusi krisis utang mereka menjadi sangat pelik sehingga turut memperburuk risiko resesi global. Melalui World Economic Outlook edisi Oktober 2012, IMF kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini dan tahun depan. Berlawanan dengan utang yang meminjam daya beli masa depan, melalui investasi kita justru menumbuhkan daya beli masa depan. Berinvestasi mencerminkan keberanian untuk menanam keberuntungan. Secara finansial, keberuntungan itu ditandai oleh peningkatan daya beli sepanjang waktu. Untuk itu, selain mesti menjaga pokok (return of capital), kita harus berupaya agar tingkat keuntungan atau cuan (return on capital) mampu mengalahkan inflasi. Kata “menanam” diatas mengingatkan kita kepada rekomendasi Nabi Yusuf kepada Raja Mesir yang bermimpi melihat tujuh sapi kurus dan gemuk, serta tujuh tangkai gandum yang bernas dan kopong (Kejadian 41:8). Mimpi itu identik dengan fenomena berulang berupa kedatangan masa malang setelah masa gemilang yang kini dikenal sebagai business cycle (recovery, boom, recession, depression). Untuk mengatasi gejolak business cyle, Nabi Yusuf menyarankan “Hendaklah kalian bercocok tanam dengan sungguh-sungguh. Apa yang kalian panen tetaplah pada tangkainya. Kecuali sedikit untuk kamu makan” (QS 12:46-48). Saran tabur tuai Nabi Yusuf itu menjadi panduan berinvestaSi  beNar di sepanjang usia (life-cycle investing) yang kami populerkan sebagai SiNar. Cermati peraga berikut ini. Seperti menanam pohon, investasi dapat dilakukan secara berkala tanpa terlalu memperhatikan faktor seperti market timing selama fundamental ekonomi kuat. Sebab prinsip berinvestasi yang benar adalah bukan saat masuk. Melainkan bagaimana cara masuk, penetapan alokasi asset dan kapan waktu terbaik untuk keluar. Investor berusia muda yang memikirkan dana pendidikan anak atau pensiun dapat menggunakan gaya berinvestasi agresif dengan memperbanyak alokasi di dalam saham. Sebab dibandingkan kelompok asset lain, saham terbukti memberikan pertumbuhan lebih pesat dalam jangka panjang meski kerap bergejolak. Sejalan dengan bertambahnya usia, gaya investasi sebaiknya diubah menjadi konservatif untuk mendukung tujuan investasi lindung nilai dan penyelarasan pengambilan sesuai dengan kebutuhan. Hal itu dapat dilakukan dengan memperbanyak porsi obligasi negara yang jatuh temponya sesuai dengan harapan masa menikmati panen. Melalui SiNar, masyarakat awam dapat dengan mudah merancang dan mencapai target investasi dengan dana terbatas setiap bulan. SiNar sendiri bukan reksa dana baru Bahana. Melainkan merupakan wadah berinvestasi di dalam reksadana Bahana secara online yang dilengkapi panduan perencanaan investasi. Selain dilengkapi dengan sistem keamanan, investor dapat setiap waktu mencermati posisi dan kinerja investasi. Silakan ikuti empat langkah mudah SiNar. Mulai dari mengenali profil risiko Anda, merancang target investasi, memilih produk reksa dana yang tepat, hingga akhirnya mengaktifkan rencana. Dalam membuat perencanaan investasi, ada tiga faktor penting. Pertama, berapa target hasil investasi yang anda inginkan? Kedua, berapa lama waktu investasi yang tepat untuk Anda? Terakhir, berapa besar nilai cicilan yang dapat Anda bayarkan untuk dialokasikan ke dalam investasi reksa dana? Anda cukup mengisi dua dari tiga faktor tersebut.  SiNar akan membantu Anda menghitung besar nilai cicilan, waktu atau target pencapaian investasi. Sebagai ilustrasi, Andi mampu mengalokasikan satu juta rupiah per bulan selama 15 tahun.  SiNar mengestimasi nilai investasi Andi berkisar Rp724 juta bila menggunakan gaya agresif dan Rp513 juta dengan gaya moderat. Bila selama periode yang sama Andi menginginkan target investasi sebesar satu milyar, maka perlu disisihkan per bulan sebesar dan Rp1,4 juta (agresif) dan Rp.1,95 juta (moderat).

13520906751950484943
13520906751950484943
Mudah bukan? Buktikan dengan mengunjungi situs kami sinar.bahanatcw.com Salam Budi Hikmat Chief Economist and Director for Investor Relation

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun