Dua hari ini media online lagi ramai dengan publikasi pemeringkatan kampus di internet. Setiap perguruan tinggi pun mengutip informasi pemeringkatan tersebut di websitenya masing-masing, khususnya yang kampusnya tergolong “papan atas“ atau mengalami peningkatan “prestasi“.
Saat ini ada lembaga nasional maupun internasional membuat pemeringkatan perguruan tinggi. Pemeringkatan tersebut mencakup aspek menyeluruh atau hanya aspek tertentu saja. Kita perlu mencermati metodologi pemeringkatan tersebut agar bisa melihat aspek apa saja yang dinilai, termasuk kelebihan dan keunggulan dari setiap pemeringkatan tersebut.
Salah aspek yang dinilai atau diperingkat adalah website perguruan tinggi, atau kita sebuat saja popularitas di dunia maya. Dan pada bulan Juli ini dua pemeringkatan khusus di dunia maya – atau lebih tepatnya website kampus – yaitu 4ICU dan Webometrics sudah dirilis hasilnya.
4ICU
4ICU melakukan evaluasi terhadap 11 ribu perguruan tinggi di seluruh dunia. Metodenya lebih menitikberatkan pada kinerja perguruan tinggi di dunia internet. Metodologinya menggunakan tiga kriteria yaitu Google Pagerank, Alexa Traffict Rank berdasarkan situs alexa.com, dan Majestic Reffering Domain dari situs majesticseo.com. Hasil pemeringkatannya dirilis setiap semester yaitu pada bulan Januari dan Juli. Jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang masuk pemeringkatan tersebut sebanyak 335 kampus. Pemeringkatan edisi terbaru, yaitu Juli 2012 dapat dilihat di SINI.
Pemeringkatan ini lebih menitikberatkan pada jumlah pengunjung yang mengakses website, serta tautan dari situs lain. Saya menyebutnya sebagai pemeringkatan popularitas. Membludaknya pengunjung memang belum tentu identik dengan mutu konten dari website. Namun tidak bisa dipungkiri, teknik-teknik SEO (Search Engine Optimization) sering diterapkan oleh para pengelola website kampus agar websitenya ramah terhadap mesin pencari, dengan sasaran akhirnya websitenya banyak dikunjungi. Kadang ada yang berusaha “menitip link“, atau blog walking agar bisa meningkatkan potensi kunjungan ke websitenya.
4ICU pun sudah berusaha menggunakan parameter google pagerank yang sering dijadikan kualitas website. Algoritma perhitungannya memang rumit dan menjadi paten dari Google. Intinya, sebuah web akan meningkat popularitasnya jika mendapat tautan dari situs lain yang bereputasi. Mendapatkan tautan dari situs bereputasi tidaklah mudah, walau dengan cara nitip link yang bisa saja dicuekin. Idealnya memang kita memperoleh tautan alamiah, dalam arti pemilik situs lain membuat tautan ke situs kita karena menganggap situs tersebut bermutu atau mengandung konten yang bermanfaat.
Jadi kondisi idealnya adalah kampus sebaiknya meningkatkan mutu atau kebermanfaatan dari konten yang ada di website. Jika tidak, jangan berharap websitenya bisa dikunjungi. Andaikan upaya peningkatan jumlah pengunjungnya menggunakan cara-cara tidak benar, kondisi tersebut bisa menjadi kontraproduktif, bahkan website tersebut dapat pinalti dari mesin pencari.
Webometrics
Webometrics melakukan evaluasi terhadap 20300 perguruan tinggi di dunia dengan menggunakan empat parameter, yaitu IMPACT (diukur dengan jumlah tautan atau refeering domain berdasarkan hasil yang diperoleh dari Majestic SEO), PRESENCE (banyaknya halaman web pada situs kampus yang terindeks oleh google), OPENNES (banyaknya jenis dokumen yang terindeks di google), dan EXCELENCE (banyaknya paper yang terindeks di Scimago). Webometrics juga merilis hasilnya dua kali per tahun pada bulan Januari dan Juli. Jumlah kampus yang masuk pemeringkatan edisi terbaru – Juli 2012 – adalah sebanyak 361 kampus, dengan daftar peringkat selengkapnya dapat dilihat di SINI.
Pada awalnya webometris bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada perguruan tinggi yang menerapkan kebijakan open-content, atau membuka sumber daya informasi atau pengetahuannya di website agar bisa diakses oleh publik. Namun keterbukaan konten belum tentu seiring dengan kualitas kontennya.