Hari ini Saya bertemu dengan Pak Thamrin Dahlan untuk yang kedua kalinya. Saya anggap beliau adalah sesepuh yang sudah malang melintang dengan segala pengalamannya, baik semasa masih menjabat di Kepolisian, maupun sebagai Kompasianer produktif yang telah berhasil membukukan hasil karya tulisannya di Kompasiana. Pasti teman-teman teringat dengan judul bukunya: “Bukan Orang Terkenal“.
Pertemuan pertama sambil menikmati gado-gado di samping gerbang kampus. Saya begitu mudah menebak raut mukanya saat pertama kali bertemu. Penampilannya relatif tidak berbeda jauh dengan foto-fotonya di Kompasiana. Obrolan ringan seputar dunia pendidikan dan Kompasiana menjadi menu tambahan saat makan siang. Saya sebagai tuang rumah malah ditraktir oleh beliau. Biar tidak menambah malu, saya hanya bisa memberikan buku : “Melawan Hantu Bernama Skripsi“ - hasil kolaborasi dengan Bu Aridha - dan buku lain berjudul: “Berziarah ke Makam Imam Al Bukhari“.
Walaupun baru bersua pertama kali, saya merasa sudah kenal lama. Saya mengangapnya sebagai orangtua. Ini bukan karena usia saya lebih muda hehehe Kita pun asyik bersenda gurau, termasuk dengan teman-teman seprofesi yang bergabung saat kami berdua selesai makan siang. Mungkin karena kesamaan profesi , kami merasa tidak canggung. Lebih tepatnya sih karena Pak Thamrin memang ramah dan mudah bergaul dengan siapa saja.
Hari ini Saya bertemu kembali dengan Pak Thamrin. Kali ini beliau ditemani Mas Taufik yang katanya sesama alumni Program S2 UI. Ingat S2 UI jadi ingat pula Bung Dosen Armand dari Makassar hehehe. Ketika beliau diperkenalkan oleh Pak Thamrin sebagai Kompasianer dengan nama akun: Taufikuieks, Saya langsung teringat dengan pengalamannya melanglangbuana ke segala penjuru dunia. Bikin iri saja nih Pak Taufik ini :) Profesinya membuat beliau sering terbang kemana-mana. Pantesan saja jika sebagian besar tulisannya di Kompasiana berupa reportase perjalanan. Sering HL pula.
Terima kasih Pak Thamrin dan Mas Taufik. Mohon maaf jika saya jarang berkunjung secara kontinyu di Kompasiana. Semoga kita bisa bersua lagi pada saat sama-sama mengajar setelah lebaran.
NB:
Entah kebetulan atau tidak, pas saya pulang ke rumah, terlihat ada kiriman paket di ruang depan. Ternyata kiriman dari Bu Aridha. Pas bener buat panganan berbuka puasa. Enak lho, kata istri saya :) Terima kasih ya Bu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H