Propinsi dengan ibukota Bandar Lampung ini terletak di ujung bawah pulau Sumatera. Propinsiini memiliki14 kabupaten dengan jumlah penduduk 7.608.405 dengan kepadatan 215/km2 [data 2010]. Mayoritas suku yang bermukim di Lampung adalah Jawa, dengan komposisi sebagai berikut : Jawa 62%, Lampung 25%, Sunda 9%, Minang 1%, lain-lain 3%. 92% penduduk Lampung beragama Islam. Bahasa sehari-hari yang di gunakan adalah bahasa Lampung, bahasa Indonesia, bahasa Jawa, Sunda dan Bali.
Lampung yang terletak di pertemuan lempeng asia dan australia ini memiliki sungai terluas bernama Way Sekampung yang terletak di kabupaten Tanggamus Lampung Selatan. Anak sungainya banyak tetapi tidak ada yang panjangnya sampai 100 km.
Potensi daerah Lampung terfokus pada pengembangan lahan bagi perkebunan besar seperti kelapa sawit, karet, padi, singkong, kakao, lada hitam, kopi, jagung, tebu dll. Dan di beberapa daerah pesisir, komoditas perikanan seperti tambak udang lebih menonjol, bahkan untuk tingkat nasional dan internasional. Selain hasil bumi Lampung juga merupakan kota pelabuhan (Liverpoolnya Sumatra) karena lampung adalah pintu gerbang untuk masuk ke pulau Sumatra. dari hasil bumi yang melimpah tumbuhlah banyak industri-industri seperti di daerah pesisir panjang, daerah natar, tanjung bintang, bandar jaya dll.
Jenis Wisata yang dapat dikunjungi di Lampung adalah Wisata Budaya dibeberapa Kampung Tua di Sukau, Liwa, Kembahang, Batu Brak, Kenali, Ranau dan Krui di Lampung Barat serta Festival Sekura yang diadakan dalam seminggu setelah Idul Fitri di Lampung Barat, Festival Krakatau di Bandar Lampung, Festival Teluk Stabas di Lampung Barat, Festival Way Kambas di Lampung Timur.
Kabupaten dan Kota
No. Kabupaten/Kota Ibu kotaJarak dari Bdr Lampung
1 Kabupaten Lampung Barat Kota Liwa246 km
2 Kabupaten Lampung Selatan Kalianda (kota)58 km
3 Kabupaten Lampung Tengah Gunung Sugih59 km
4 Kabupaten Lampung Timur Sukadana84 km
5 Kabupaten Lampung Utara Kotabumi115 km
6 Kabupaten Mesuji -185 km
7 Kabupaten Pesawaran Gedong Tataan37 km
8 Kabupaten Pringsewu Pringsewu46 km
9 Kabupaten Tanggamus Kota Agung95 km
10 Kabupaten Tulang Bawang Menggala96 km
11 Kabupaten Tulang Bawang Barat Tulang Bw Tengah78 km
12 Kabupaten Way Kanan Blambangan Umpu164 km
13 Kota Bandar Lampung -
14 Kota Metro -56 km
Kain Tapis adalah pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas dengan sistem sulam (Lampung; "Cucuk").
Dengan demikian yang dimaksud dengan Tapis Lampung adalah hasil tenun benang kapas dengan motif, benang perak atau benang emas dan menjadi pakaian khas suku Lampung. Jenis tenun ini biasanya digunakan pada bagian pinggang ke bawah berbentuk sarung yang terbuat dari benang kapas dengan motif seperti motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan benang perak.
Gunung tertinggi di Lampung adalah Gunung Pesaji dimana dulu dikaki gunung ini merupakan tempat Kerajaan Sekala Brak [baca ; sekala bekhak] yang bercirikan Hindu. Kerajaan ini berubah menjadi kepaksian Sekala Brak setelah kedatangan Empat Umpu dari Pagaruyung yang menyebarkan agama Islam. Asal usul bangsa Lampung adalah dari Sekala Brak yaitu sebuah Kerajaan yang letaknya di dataran Belalau, sebelah selatan Danau Ranau yang secara administratif kini berada di Kabupaten Lampung Barat. Dari dataran Sekala Brak inilah bangsa Lampung menyebar ke setiap penjuru dengan mengikuti aliran Way atau sungai-sungai yaitu way komering, way kanan, way semangka, way seputih, way sekampung dan way tulang bawang beserta anak sungainya, sehingga meliputi dataran Lampung dan Palembang serta Pantai Banten.
Etnis Lampung yang biasa disebut Ulun Lampung [Orang Lampung] secara tradisional geografis adalah suku yang menempati seluruh provinsi Lampung dan sebagian provinsi Sumatera Selatan bagian selatan dan tengah yang menempati daerah Martapura, Muaradua di Komering Ulu, Kayu Agung, Tanjung Raja di Komering Ilir, Merpas di sebelah selatan Bengkulu serta Cikoneng di pantai barat Banten.
Tokoh-tokoh suku Lampung; Alamsjah Ratoe Perwiranegara, Aburizal Bakrie, Ryamizard Ryacudu, Alzier Dianis Tabranie, Bagir Manan, Tursandi Alwi [politisi/negarawan]. Henry Yosodiningrat, Andi Arief [praktisi/profesional]. Andi Ahmad Sampoerna Jaya, Hila Hambala, Daman Hori BS [seniman/budayawan]. Sazeli Rais, Herman Zuhdi, Yasir Denhas, Udo Z. Karzi [wartawan/jurnalis]. Radin Inten II [Pahlawan Pejuang Kemerdekaan].
Ke Lampung belum lengkap tanpa mencicipi makanan paling terkenal di Lampung yakni keripik pisang lampung yang bisa anda temui di sentranya di daerah tanjung Karang Barat. Kalau anda ke Lampung Timur jangan lupa mencicipi terasi udangnya. Bagi anda pecinta buah disana bisa anda temukan jambu Jamaika tepatnya di daerah pekalongan. Jambu ini bentuknya seperti jambu bol namun ukurannya lebih besar. Sementara di Lampung Barat [5 jam dari Bandar lampung] anda dapat mengunjungi daerah sekincau yang merupakan sentra buah dan sayuran di Lampung. Ada olahan dodol dari labu siam. Lalu di daerah Krui ada satu makanan yang wajib anda coba yaitu olahan ikan blue marlin. Dan kalau anda berkesempatan ke pringsewu anda bisa mengunjungi peternakan kalkun disana sekaligus mencicipi dagingnya.
Bagi penikmat kopi anda boleh mencoba kopi luwak yang merupakan peringkat pertama dari 10 jenis kopi yang paling di buru didunia. Kopi yang diolah dalam sistem pencernaan musang ini memiliki citarasa khas dan bebas pestisida. Namun, pengembangannya masih terbatas karena hanya ada satu daerah yang memproduksi kopi luwak, yakni di Kampung Way Mengaku, Balikbukit, Lampung Barat. Hasil fermentasi kopi berupa kotoran luwak dihargai Rp200 ribu/kg dan yang menjadi bubuk lebih dari Rp700 ribu/kg. Ketika diseduh di kafe, secangkir kopi luwak bisa seharga Rp35 ribu.
Bagi pecinta makanan laut pindang khas lampung layak dipertimbangkan. Kalau itu bisa memuaskan kenikmatan lidah kenapa tidak diperjuangkan. Kebanyakan warung makan pindang di Lampung menyajikan pindang dengan dua pilihan rasa, yakni kuah polos dan kuah tempoyak.
Bagi penyuka tempoyak alias buah durian fermentasi ini, menyantap pindang belum lengkap rasanya jika tidak dicampur dengan tempoyak, di samping bumbu lain.
Beberapa alternatif tempat menyantap pindang khas Lampung :
1. Pindang Mak War Jalan Tulangbawang No. 8, Enggal, Depan SMU Arjuna Bandar Lampung. Harga berkisar rp.12000an.
2. Pindang 12 Jalan Way Ngarip, Pahoman, Bandar Lampung. Harga kisaran Rp.18000an
3. Pindang Ika Jalan Raya Hanura, Kompleks Pasar Hanura, Pesawaran.Harga kisaran Rp.12500an
4. Pindang Nyak Rodia Jalan Wolter Monginsisi dekat kantor Gubernur, Bandar Lampung. Harga berkisar Rp.16000 Rp.18000an
Lampung yang secara kultural memiliki dua masyarakat adat yakni Lampung Sai Batin dan Lampung Pepadun mempunyai kebiasaan berkumpul. Saat berkumpul, diperlukanmakanan yang bisa dinikmatibersama-sama. Makanan tersebut adalah seruit. Tapi Apa itu seruit?
Seruit merupakan makanan berbahan ikan bakar yang dinikmati dengan sambal terasi dan beberapa jenis sayuran. Ikan yang digunakan biasanya ikan bawal, ikan gabus, ikan patin, pindang ikan, atau pepes ikan. Pemilihan jenis ikan ini disesuaikan dengan keinginan pembeli.
Tulisan dan gambar berasal dari wikipedia, google search dan aneka sumber lainnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H