Mohon tunggu...
Budi Hayehadiyunanto
Budi Hayehadiyunanto Mohon Tunggu... wiraswasta -

aku anak ke 2 dari 5 bersaudara, aku tinggal bersama ibu dan istriku di ujung kampung nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

ngeri

11 November 2012   15:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:37 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Pertempuran di daerah lampung selatan antara suku lampung dan bali menyisakan kesedihan yang luar biasa, belum lagi usai kesedihan itu pertempuran terjadi di daerah lampung tengah antara suku lampung dan jawa, sebenarnya semua konflik yang terjadi adalah murni persoalan sosial yang sangat bisa diselesaikan dengan damai dan santun. akan tetapi menjadi sangat membahayakan jika konflik tersebut ditarik dalam ruang kesukuan atau ruang keagamaan. egosentris ini yang akan membuat persatuan dan kesatuan negara menjadi rusak.

menilik cerita yang terjadi dibeberapa daerah yang telah lalu, seperti di sampit, sambas, poso, ambon, papua, aceh, talang sari, dan beberapa daerah lainnya. hal ini merupakan bagian yang harus dikaji dan difahami oleh seluruh lapisan masyarakat agar tidak terjebak isu yang tidak benar dan terjebak dalam persoalan yang seharusnya dapat diselesaikan tanpa pertumpahan darah.

yang lebih mengkhawatirkan lagi bahwa situasi konflik yang terjadi menjadi ajang aji mumpung orang-orang yang berkepentingan, seperti terjadinya penyerangan suatu daerah itu di tunggangi oleh orang-orang kriminil, yang hanya bertujuan mengeruk harta dari kelompok yang diserang, tak hanya itu, para politisi yang tidak suka akan kepemimpinan didaerah tersebut membuat kekacauan agar simpatik masyarakat menjadi pudar.

adigang, adiguno, joyo, nirboyo...ini semboyan untuk selalu menjadi hal lebih baik secara kolektif...untuk perluasan kekuasaan di era kerajaan...agar suatu kekaisaran di takuti dan disegani, serta membentengi secara secara psikologis agar tidak diganggu oleh kerajaan lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun