Mohon tunggu...
Budi Setiawan
Budi Setiawan Mohon Tunggu... -

Sesuatu yang kita sebut 'nasib' itu bukanlah sebuah keadaan yang permanen. Dia sangat lentur, luwes,dan reaktif. Dia berespon kepada kualitas sikap dan tindakan-tindakan kita, tanpa menyumbangkan pendapatnya sendiri. Dia 'nasib' itu, berupaya sangat netral, meskipun sebetulnya dia sangat berpihak kepada keberhasilan dan kebahagiaan kita (MT). Detail about me in http://budirich.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Wimbie's Social

9 Juni 2012   10:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:12 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah jelajah qolbu dan wisata kemanusiaan multi-etnis di kawasan pembuangan sampah akhir (TPA) Muara Bungo, Jambi.

Satu sosok setengah baya berpostur kecil, kulit gelap terlihat tengah mengumpulkan plastik dari tumpukan sampah. Sementara tak jauh dari sana, ada seoarang ibu bertopi capling melakukan hal serupa. Tak lain lelaki itu adalah Pak Zainal Abidin yang sudah menggeluti profesi sebagai seorang pemulung (scavenger) sekitar 7 tahun. Hari-hari bapak berusia 62 tahun ini diisi dengan kegiatan mengumpulkan barang bekas sekaligus pengawas di TPA Muara Bungo. Bermodal karung dan sebatang besi pengais, pria yang lahir di Muara Bungo ini mengumpulkan semua barang bekas yang bisa dijual kembali. Untuk mudah sampai di lokasi Pak Zainal tinggal tak jauh dari pintu masuk TPA tersebut.

Saya sendiri sudah beberapa kali bertemu dengan beliau, pertama kali sekitar tujuh bulan lalu saat saya melakukan pemusnahan barang kadaluarsa. Proses pemusnahan barang expired tersebut rutin saya lakukan setiap satu bulan sekali, hampir setiap kali ke TPA saya dapati Pak Zainal tidak pernah memakai baju. Karena merasa orang baru jadi saya belum berani untuk menanyakan alasan kenapa beliau sering tidak mengenakan pakaian, padahal di TPA itu panas matahari langsung menembus kulit, dan dipenuhi dengan tumpukan sampah dan lalat. Meski awalnya saya malas untuk ke TPA tapi kegigihan Pak Zainal telah mengajarkan saya untuk selalu bekerja keras dan bersyukur. Fabiayyi’ ala irobbikuma tukadziban - maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan.

Melihat kondisi tersebut saya berniat suatu hari ingin memberikan baju kepada beliau. Alhamdulillah tidak perlu waktu lama, berkat kerjasama dengan Kakak saya yang ada di Kabupaten Limboto, Gorontalo. Kami mendirikan usaha Wimbie Clothing yaitu menjual baju dengan merk dagang Wimbie (Wim & Budi) baik via online maupun off line. Tidak hanya menjual baju, Wimbie Clothing juga insya Allah berkomitmen untuk menderma sebagian dari apa yang kita dapatkan untuk berbagi dengan sesama. Alhamdullah Pak Zainal Abidin menjadi orang pertama yang masuk dalam target kami. Untuk mengenang cerita tersebut kami akan buatkan bagian khusus di website WimbieClothing yaitu Wimbie’s Social.

1339235931670375152
1339235931670375152

Baju pertama yang kita cetak mengusung tema Hire Me, I’m an Indonesian. Tema baju itu lahir dari keprihatinan kami terhadap tenaga kerja Indonesia yang sering dianggap sebagai tenaga kerja kelas dua di negeri tetangga. Padahal jika kita cermati banyak pemuda dan ilmuwan kita yang telah memberikan prestasi terbaik di kancah global.

Kami berharap dengan memberikan baju dengan tema Hire Me, I’m an Indonesian kepada Pak Zainal Abidin akan melahirkan semangat tersendiri bagi beliau dan anak serta cucu-cucunya dan yakin suatu hari nanti keturunannya mampu memberikan kontribusi terbaik bagi perubahan dunia ke arah yang lebih baik. Aamiin. End.

Muara Bungo -  June 9, 2012.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun