Mohon tunggu...
Budi Cahyono
Budi Cahyono Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menko Perekonomian Darmin Nasution Harus Dievaluasi

14 Juni 2016   00:29 Diperbarui: 14 Juni 2016   00:41 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gejolak harga pangan yang tidak menentu tentu membuat rakyat resah, karena persoalan pangan ini jelas merupakan kebutuhan pokok yang langsung menyentuh masyarakat luas.

Melihat Usaha pemerintah mengatasi gejolak harga panganpun sebenarnya sudah lumayan kerja keras, meski hinggai hari ini belum menunjukkan keberhasilan yang signifikan.

Contoh saja usaha Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dengan mengambil kebijakan operasi pasar, Mendag Thomas Lembong dengan kebijakan mengamankan pasokan pangan, Menteri Koperasi&UKM AAGN Puspayoga dengan membantu kebijakan memangkas rantai pasokan pangan, Ketua KPPU Syarkawi Rauf dengan berusaha bertindak tegas terhadap para pelaku kartel pangan, dsb.

 Melihat usaha keras dari berbagai kementerian dan lembaga tersebut, hal ini sekaligus membuktikan bahwa Sektor pangan jelas sangat rumit dan perlu kekompakan dari para pemangku kebijakan terkait sektor ini.

 Namun yang mengherankan, usaha di setiap kementrian dan lembaga tersebut masih terlihat berjalan sendiri-sendiri tanpa koordinasi yang solid, padahal dengan multi sektor itu perlu ada sebuah garis koordinasi dan kendali yang jelas agar kebijakan di setiap sektor dapat dipastikan berjalan sesuai rencana jangka pendek maupun jangka panjang.

 Dalam konteks diatas sebenarnya sudah cukup jelas, jika sejatinya isu pangan semestinya menjadi salah satu skala prioritas dari menko perekonomian Darmin Nasution untuk mengkoordinir soliditas antar kementerian dan lembaga.

Namun jika melihat gejolak harga pangan sebelum Ramadhan dan sampai sekarang ini. Sepertinya peran Menko Perekonomian dalam penanganan tersebut tidak kreatif dan tidak bertanggung jawab. 

Padahal semestinya Menko Perekonomian mempunyai wibawa mengendalikan dan menyolidkan koordinasi kebijakan yang terintegrasi, langkah-langkah kreatif jangka pendek maupun jangka panjang agar pengendalian harga pangan dapat berhasil sesuai target dan harapan rakyat.

Percuma masing-masing kementerian dan lembaga bekerja keras mengendalikan harga pangan jika tidak ada peran signifikan dari menko perekonomian dalam mengkoordinir kebijakan-kebijakan tersebut.

Bahkan bukannya malah membuat harga pangan stabil, justru terlihat masing-masing kementerian dan lembaga kelabakan menghadapi gejolak pangan, dan akhirya pasrah dengan berjalannya waktu musiman dan terlihat stress dengan mengiyakan keadaan tersebut dengan anggapan bahwa itu hanyalah bagian dari eforia moment Ramadhan dan Hari Raya. 

Melihat Menko perekonomian Darmin Nasution yang menunjukkan kinerja gagal sesuai tugas dan perannya tersebut, sudah seharusnya menko perekonomian keberadaannya di evaluasi total. Bahkan sangat mungkin dan masuk akal jika menko perekonomian di copot dan diganti dengan sosok yang lebih mampu membuat kreatifitas kinerja dan kebijakan guna mengatur dan membenahi tata kelola kebijakan ekonomi soal pangan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. [] 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun