Di era digital ini, dunia pendidikan terus bertransformasi dengan memanfaatkan berbagai teknologi canggih. Salah satu inovasi yang digadang-gadang bakal merevolusi dunia belajar mengajar adalah Metaverse. Istilah yang mungkin masih asing bagi sebagian orang ini, namun potensinya untuk menjadi alternatif media pembelajaran digital yang imersif dan interaktif patut diperhitungkan.
Apa itu Metaverse?
Menurut Dosen FTIK Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) sekaligus Pakar Metaverse di UTI, Yuri Rahmanto, "Metaverse secara sederhana dapat diartikan sebagai ruang virtual yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi, bersosialisasi, dan melakukan berbagai aktivitas layaknya di dunia nyata". Pengguna dapat menjelajahi dunia virtual ini melalui avatar yang merepresentasikan diri mereka, menggunakan perangkat VR (Virtual Reality), Laptop ataupun Handphone.
Bagaimana Metaverse Bisa Menjadi Alternatif Media Pembelajaran Digital?
Bayangkan sebuah ruang kelas virtual di mana siswa dapat berkeliling ruang kelas virtual tersebut dan dapat berinteraksi dengan guru atau siswa lain dalam kegiatan Belajar Mengajar.Â
Metaverse memungkinkan itu terjadi, menghadirkan pengalaman belajar yang jauh lebih menarik dan mendalam dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional. "Dari tahun 2023 hingga sekarang, UTI telah menerapkan ruang kelas virtual berbasis metaverse dalam kegiatan perkuliahan, bahkan pelaksanaan sidang ujian skripsi berbasis metaverse", ujar Yuri Rahmanto.
Keunggulan Metaverse sebagai Media Pembelajaran Digital:
- Meningkatkan Keterlibatan dan Motivasi Belajar: Metaverse menawarkan pengalaman belajar yang imersif dan interaktif, sehingga dapat meningkatkan fokus, partisipasi, dan antusiasme siswa.
- Memperluas Akses Pendidikan: Metaverse memungkinkan siswa dari berbagai lokasi dan latar belakang untuk belajar bersama secara real-time, tanpa batasan ruang dan waktu.
- Meningkatkan Pemahaman Konsep: Simulasi dan visualisasi 3D di Metaverse dapat membantu siswa memahami konsep abstrak dengan lebih mudah dan jelas.
- Mengembangkan Keterampilan Abad ke-21: Metaverse memungkinkan siswa untuk mengembangkan berbagai keterampilan penting seperti kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah dalam lingkungan virtual.
Tantangan dan Pertimbangan:
Meskipun menawarkan potensi luar biasa, Yuri mengatakan bahwa "Metaverse sebagai media pembelajaran digital juga memiliki beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan":
- Aksesibilitas: Perangkat VR yang dibutuhkan untuk mengakses Metaverse masih tergolong mahal dan belum tersedia secara luas.
- Kebutuhan Bandwidth yang Tinggi: Metaverse membutuhkan bandwidth internet yang besar untuk memuat visual 3D real-time, interaksi multi-pengguna, dan streaming data. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi pengguna di daerah dengan koneksi internet yang lambat atau tidak stabil.
- Keterampilan Digital: Diperlukan pelatihan bagi guru dan siswa untuk menggunakan teknologi Metaverse secara efektif dalam proses belajar mengajar.
- Keamanan dan Privasi Data: Perlu adanya regulasi dan langkah-langkah pengamanan untuk melindungi data pribadi pengguna di Metaverse.
Kesimpulan:
Metaverse menghadirkan peluang revolusioner untuk mentransformasi dunia pendidikan. Dengan menggabungkan elemen imersif, interaktif, dan kolaboratif, Metaverse dapat menjadi alternatif media pembelajaran digital yang efektif dan menarik bagi generasi masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H