Mohon tunggu...
Budi Bubek
Budi Bubek Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing/SEO Specialist
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menyukai bisnis digital

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pakar Perilaku Keuangan UMKM Indonesia Tri Darma Rosmala Sari, SE.M.S.AK. Ungkap Cara Menangkan Persaingan Bisnis dengan Pengukuran Kinerja

31 Oktober 2023   20:41 Diperbarui: 1 November 2023   10:06 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tri Darma Rosmala Sari Perilaku Keuangan UMKM

Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar organisasi bisnis yang ada di Indonesia merupakan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). UMKM biasanya dimulai dari usaha yang berdasarkan hobi, produk yang ditawarkan UMKM juga beragam. Tujuan utama suatu bisnis, termasuk UMKM adalah untuk menghasilkan keuntungan.Namun pengelolaan yang kurang baik dari UMKM membuat UMKM sulit untuk berkembang, maju bahkan kalah bersaing dengan usaha lainnya. Di sisi lain UMKM mampu untuk menyerap tenaga kerja bahkan pengangguran. Oleh karena itu diperlukan suatu pengukuran kinerja yang tepat agar pengelolaan UMKM menjadi lebih baik dan dapat tumbuh besar dan mampu bersaing dengan bisnis lainnya.

 Untuk dapat berkembang dengan pesat suatu organisasi, termasuk UMKM baiknya melakukan pengukuran kinerja yang berguna untuk menilai sejauh mana usaha mencapai tujuan dan sasaran yang telah di tentukan diawal dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas bisnis, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, peluang dan tantangan dalam usaha.  Pengukuran kinerja ini harus dilakukan UMKM secara berkala misal setiap bulan, kuartal atau tahunan yang berguna untuk memonitor perkembangan dan mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan. Dengan melakukan pengukuran kinerja dan melakukan perbaikan berkelanjutan, UMKM dapat meningkatkan kinerja dan menjadi lebih kompetitif.

Indikator yang dapat digunakan dalam pengukuran kinerja meliputi 1) pertumbuhan pendapatan selama periode tertentu, 2) profitabilitas yaitu kemampuan suatu UMKM dalam menghasilkan laba dibandingkan dengan biaya dan investasi yang ditanam. 3)Produktivitas; yaitu kemampuan UMKM dalam menggunakan sumber daya yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa secara efisien, 4) Pangsa pasar yaitu seberapa besar UMKM menguasai atau mendominasi pasar dalam kategori produk atau layanan tertentu. 5) Kepuasan konsumen yaitu ukuran yang digunakan untuk menilai apakah konsumen atau pelanggan terhadap produk atau jasa yang diberikan UMKM. Konsumen yang puas akan Kembali ke UMKM untuk Kembali membeli produk bahkan merekomendasikan produk atau jasa UMKM kepada orang lain. 6) penerapan inovasi di UMKM terkait dengan penggunaan teknologi dalam produksi atau menggunakan teknologi dalam strategi pemsaran 7) melakukan efisiensi biaya, yaitu mengevalusi sejauh mana UMKM dapat mengelola biaya operasional dengan baik sehingga memaksimalkan laba. 8) Melakukan pembinaan untuk mengembangkan karyawan dengan cara memberikan training atau pelatihan dan oengembangan untuk meningkatkan ketrampilan dan kinerja karyawan.

Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan oleh UMKM adalah melakukan analisa  hasil pengukuran kinerja   dengan cara identifikasi kekuatan  dan kelemahan UMKM, dilihat area mana UMKM unggul dan di area mana yang mesti dilakukan perbaikan, kemudian UMKM dapat membuat tujuan yang jelas, spesifik dan realistis  dan terukur sehingga progress kemajuan dapat dievaluasi secara teratur, melakukan peningkatan kualitas produk dan jasa yang diberikan, melakukan efisiensi operasional dan melakuka evaluasi secara berkala tentang perkembangan bisnis. Selanjutnya UMKM dapat melakukan perencanaan strategi perbaikan terhadap hal-hal yang perlu ditingkatkan, hal ini termasuk penggunaan teknologi baru, pelatihan karyawan, inovasi produk, atau perbaikan proses produksi atau proses bisnis dan melakukan monitoring proses perbaikan tersebut secara teratur, pengelolaan keuangan seperti pengelolaan arus kas, pengelolaan biaya, pengelolaan utang, hal ini berguna untuk mengetahui langkah-langkah yang diambil berhasil atau tidak, dan melakukan penyesuaian untuk mencapai hasil yang diinginkan. Seluruh elemen di UMKM juga harus mengumpulkan feedback dari pelanggan yang dapat membantu UMKM dalam memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan yang berubah. Kolaborasi dengan pihak eksternal seperti Lembaga keuangan, pemerintah, juga merupakan salah satu hal yang tidak kalah penting guna memperoleh dukungan, bantuan pengembangan dan pertumbuhan UMKM.

Tri Darma Rosmala Sari, S.E., M.S.Ak. merupakan Dosen dan Peneliti  Perilaku Keuangan UMKM di Universitas Teknokrat Indonesia.  Tri Darma Rosmala Sari S.E., M.S.Ak. sering mengisi materi webinar nasional dan memberikan pelatihan keuangan bagi UMKM.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun