Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketenangan Hati dan Pengendalian Diri

3 November 2024   10:02 Diperbarui: 3 November 2024   10:06 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah kehidupan yang serba cepat, tantangan yang penuh tekanan, dan interaksi sosial yang semakin kompleks, kita sering terjebak dalam pusaran emosi yang bisa saja membuat hati semakin jauh dari ketenangan. Saat ini, banyak dari kita merasa seolah berada di tengah medan pertempuran emosional setiap harinya. Emosi yang tidak terkendali, baik itu marah, kecewa, atau sedih, sering kali justru menjadi penghalang bagi ketenangan hati. Maka, pengendalian emosi bukan hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga seni yang perlu dilatih untuk mencapai damai batin.

Mengapa Pengendalian Emosi Begitu Penting ?

Pada dasarnya, emosi adalah respons alami terhadap berbagai peristiwa dalam hidup. Marah ketika diperlakukan tidak adil, kecewa ketika harapan tak terpenuhi, atau cemas ketika menghadapi ketidakpastian adalah bentuk reaksi yang wajar. Namun, ketika kita membiarkan emosi mengambil alih, ia tidak hanya menyita energi kita, tetapi juga sering kali menyebabkan keputusan yang kurang bijaksana. Dampaknya bisa terasa lama dan menyakitkan.

Pengendalian emosi ibarat memiliki kemudi yang kokoh di tangan kita sendiri. Saat kita bisa mengendalikannya, kita tidak lagi mudah terombang-ambing oleh pengaruh luar. Emosi menjadi sesuatu yang bisa kita kelola, bukan sesuatu yang mengendalikan kita. Dengan demikian, ketenangan hati bisa kita raih meski dihadapkan pada berbagai situasi sulit.

Emosi yang Dikendalikan, Ketenangan yang Tercapai

Saat kita bisa mengendalikan emosi, kita juga memperkecil kemungkinan konflik dan perpecahan dalam hubungan. Di masa kini, interaksi di media sosial maupun di dunia nyata sering kali menimbulkan gesekan. Terkadang, sebuah perbedaan pandangan atau salah paham bisa menimbulkan kemarahan yang tidak terkendali. Padahal, di sinilah pengendalian emosi bisa menjadi penentu apakah situasi ini berakhir buruk atau tetap damai.

Mungkin kita pernah mendengar nasihat "tarik napas dalam-dalam" ketika menghadapi kemarahan atau kekecewaan. Ini bukan hanya saran klise, tetapi langkah sederhana untuk menenangkan diri sebelum kita bereaksi. Pengendalian emosi membuat kita belajar untuk tidak serta-merta merespons dengan kemarahan atau kesedihan. Sebaliknya, kita belajar untuk diam sejenak, memahami situasi dengan jernih, dan memutuskan apa yang terbaik tanpa melibatkan emosi yang berlebihan.

Pengendalian Emosi sebagai Bagian dari Kehidupan Modern

Di era digital, di mana segala hal tampak terbuka, kita cenderung lebih mudah terpengaruh oleh kondisi atau pandangan orang lain. Kadang, media sosial bisa menjadi pemicu perasaan iri, marah, atau sedih karena hal-hal yang belum tentu benar. Di sinilah pentingnya kemampuan mengelola emosi agar kita tidak mudah terbawa oleh hal-hal yang bisa memicu keresahan. Pengendalian emosi membantu kita untuk tetap bijak, tidak menelan bulat-bulat informasi, serta lebih selektif dalam menerima pengaruh luar.

Mengendalikan emosi tidak berarti memendam atau menahan perasaan, melainkan mengelola reaksi kita terhadapnya. Alih-alih meluapkan perasaan negatif secara impulsif, kita bisa memilih untuk menenangkan diri terlebih dahulu, lalu mencari cara sehat untuk mengekspresikannya. Dengan begitu, kita tidak hanya menemukan ketenangan dalam diri, tetapi juga menjaga relasi dengan orang lain.

Latihan Pengendalian Emosi untuk Ketenangan Hati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun