Di sebuah kafe seni yang penuh warna, Kobar, Kahar, Badu, dan Rijal sedang asyik menikmati secangkir kopi sambil membahas topik yang tak ada habisnya: makna warna dalam lukisan. Suasana kafe yang ramai, dengan dinding penuh lukisan warna-warni, semakin membuat diskusi mereka hidup.
"Coba kalian pikirkan," Kobar mulai dengan semangat, "warna merah itu melambangkan semangat dan keberanian. Bayangkan lukisan dengan dominasi merah! Itu pasti bisa membangkitkan energi siapa pun yang melihatnya!"
"Ya, tapi jangan lupakan arti biru!" Kahar menyela. "Biru itu menenangkan. Ketika kita melukis dengan biru, kita menciptakan suasana damai. Bayangkan lukisan laut yang tenang, itu membuat siapa pun merasa sejuk!"
Badu, yang selalu suka menambahkan humor, mengangkat tangan. "Bagaimana kalau kita menambahkan warna kuning? Itu adalah warna kebahagiaan! Siapa yang tidak suka dengan matahari yang bersinar? Bukankah kita semua ingin melukis bahagia?"
"Dan warna hijau, tentu saja!" Rijal, yang biasanya pendiam, bergabung. "Hijau melambangkan kehidupan dan harapan. Kita bisa menciptakan suasana segar dan alami dengan menggabungkan warna-warna ini."
Kobar tersenyum lebar. "Baiklah, ayo kita buat tantangan! Kita masing-masing akan melukis satu lukisan dengan warna dominan pilihan kita, dan kita diskusikan makna di baliknya."
Semua setuju dan segera mengambil peralatan lukis. Kobar memilih merah sebagai warna dominannya, Kahar memilih biru, Badu memilih kuning, dan Rijal memilih hijau.
Setelah beberapa jam berkutat dengan kuas dan cat, mereka pun berkumpul untuk menunjukkan hasil karya masing-masing. Kobar dengan bangga memperlihatkan lukisannya yang memukau. "Lihat! Ini lukisan penuh gairah, warna merahnya menggambarkan semangat hidup!"
Kahar segera merespons. "Lukisanku mengungkapkan ketenangan. Lihatlah warna biru yang mendominasi! Ini menciptakan suasana damai seperti melihat langit di pagi hari."
Badu tak sabar untuk menunjukkan karyanya. "Tapi lihatlah ini! Ini adalah lukisan ceria dengan warna kuning yang melimpah! Semua orang pasti senang melihatnya! Aku ingin orang-orang merasa bahagia ketika melihat lukisanku!"