Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya Suap: Antara Kebiasaan dan Budaya Korupsi

25 Oktober 2024   17:28 Diperbarui: 25 Oktober 2024   17:28 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan karakter menjadi sangat penting dalam mengatasi masalah ini. Sayangnya, ketika suap sudah merasuk ke dalam lembaga pendidikan itu sendiri, pendidikan karakter pun terasa sia-sia. Bagaimana mungkin kita mengajarkan integritas dan kejujuran pada siswa sementara di belakang layar, keputusan-keputusan besar justru ditentukan oleh uang suap? Ini adalah dilema yang memerlukan perhatian serius.

Melawan Budaya Suap: Haruskah Dimulai dari Individu atau Sistem?

Banyak yang mengatakan bahwa perubahan harus dimulai dari diri sendiri. Pernyataan ini tidak salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Suap adalah masalah struktural, dan meskipun setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menolak praktik ini, tanpa perubahan dalam sistem yang lebih besar, perlawanan individu akan sia-sia.

Pemerintah dan lembaga penegak hukum harus berani menindak tegas para pelaku suap, tidak peduli posisi atau status sosial mereka. Transparansi dalam setiap proses administrasi publik, pemangkasan birokrasi yang tidak perlu, serta digitalisasi layanan publik adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk meminimalkan peluang terjadinya suap. Jika sistemnya transparan, maka akan semakin sulit bagi orang untuk memanipulasinya.

Namun, tentu saja, perubahan sistem tidak bisa berjalan tanpa dukungan masyarakat. Kita semua harus berani mengatakan tidak pada suap, meskipun terkadang jalan ini lebih sulit. Mungkin, langkah ini membutuhkan keberanian yang besar, tetapi jika kita ingin keluar dari lingkaran korupsi yang mematikan, inilah yang harus kita lakukan.

Membunuh Suap, Menumbuhkan Integritas

Budaya suap adalah penyakit sosial yang telah merasuki hampir setiap aspek kehidupan kita. Namun, bukan berarti tidak ada harapan. Seperti halnya budaya, suap bisa dibunuh jika kita bersama-sama menanamkan nilai-nilai integritas dan kejujuran dalam keseharian kita. Sistem yang lebih baik hanya bisa dibangun oleh masyarakat yang jujur dan berani menolak segala bentuk korupsi.

Mari mulai dari sekarang, dari hal-hal kecil yang kita temui setiap hari, karena perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Suap bukan solusi; itu adalah racun yang akan menghancurkan bangsa ini jika tidak segera diberantas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun