Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Emak-Emak Zaman Now

18 Oktober 2024   04:38 Diperbarui: 18 Oktober 2024   08:33 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kobar tertawa sambil menepuk pundak Rijal, "Hukum fisika nggak berlaku untuk emak-emak, Rijal. Mereka punya jurus pamungkas: tatapan maut! Sekali mereka lihat kita dengan mata melotot, kita langsung kalah. Habis sudah."

Kahar mencoba menahan tawa, "Mungkin kita harus kasih mereka lebih banyak ruang dan pemahaman. Jangan-jangan kita yang terlalu tegang menghadapi emak-emak."

Badu, sambil tertawa-tawa, berkata, "Atau mungkin kita harus belajar jurus baru: tatapan maut balasan! Biar seimbang!"

Malam itu diakhiri dengan tawa dan canda, meskipun di dalam hati, keempat sahabat itu tahu bahwa menghadapi emak-emak zaman now di jalanan dan di pasar memang butuh keberanian dan kesabaran ekstra. Sebab, tak peduli seberapa banyak teori tentang toleransi atau hukum jalan raya, ketika berhadapan dengan emak-emak yang membawa motor dengan arah sein yang tak menentu, satu hal yang pasti: yang benar atau salah, tetap kamu yang harus mengalah.

"Siapa yang berani melawan tatapan maut emak-emak?" gumam Kobar, sebelum mereka semua tertawa bersama lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun