Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kebenaran yang Relatif

16 Oktober 2024   15:01 Diperbarui: 16 Oktober 2024   15:08 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya, setelah berjam-jam berdebat, mereka memutuskan untuk menghentikan perdebatan. Kobar, sebagai moderator, mengumumkan, "Sepertinya kita tidak akan pernah sampai pada kesimpulan yang sama. Tapi itu bukan masalah. Yang penting adalah kita belajar untuk saling mendengarkan dan menghargai sudut pandang masing-masing."

Kahar dan Badu tersenyum, dan Badu berkata, "Jadi, siapakah yang kalah dalam debat ini?"

"Sepertinya kita semua menang, karena kita bisa menikmati kopi gratis dari pendapat kita!" jawab Rijal dengan ceria.

Semua orang tertawa, dan Kobar menambahkan, "Ya, mari kita rayakan dengan segelas kopi! Kebenaran mungkin relatif, tetapi kebersamaan kita adalah sesuatu yang mutlak!"

Dengan semangat, mereka semua kembali ke warung kopi Bu Tini, berbagi cerita dan tawa, menyadari bahwa meskipun kebenaran bisa berbeda-beda, persahabatan mereka tetap menjadi kebenaran yang terpenting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun