Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebiasaan Buang Sampah Sembarangan: Masalah Kecil yang Berdampak Besar

12 Oktober 2024   06:47 Diperbarui: 12 Oktober 2024   06:49 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika berjalan di trotoar kota atau melewati jalan perkampungan, tak jarang kita menemui pemandangan yang sama: sampah berserakan di mana-mana. Kantong plastik, bungkus makanan, hingga puntung rokok yang tergeletak begitu saja, seakan bumi ini adalah tempat sampah raksasa. Fenomena buang sampah sembarangan sudah menjadi masalah klasik, namun sayangnya, masih saja terjadi di berbagai sudut lingkungan kita.

Mengapa kebiasaan yang tampaknya sepele ini begitu sulit dihilangkan? Padahal, dampaknya jauh lebih besar dari yang kita kira. Kebiasaan membuang sampah sembarangan tidak hanya merusak estetika lingkungan, tetapi juga mencerminkan krisis moral dan kepedulian sosial yang memerlukan perhatian serius.

 "Ah, Cuma Satu Sampah Kecil!"

Salah satu alasan utama orang membuang sampah sembarangan adalah minimnya rasa tanggung jawab. Sering kali, tindakan itu dianggap sebagai sesuatu yang remeh. "Ah, cuma satu bungkus permen," atau "Ini kan cuma puntung rokok, kecil kok!" Sebenarnya, alasan ini sangat salah kaprah. Meskipun satu orang membuang sampah kecil, jika ribuan orang berpikiran sama, jumlah sampah yang menumpuk akan sangat besar.

Masalah buang sampah sembarangan bukan hanya soal ukuran atau jenis sampahnya, tetapi soal pola pikir. Ketika kita menganggap bahwa membuang sampah kecil tidak masalah, kita tanpa sadar berkontribusi pada masalah yang lebih besar. Dalam hal ini, kebiasaan buruk yang terlihat kecil justru memiliki dampak kumulatif yang merusak lingkungan.

Sampah dan Perubahan Iklim: Hubungan yang Tak Terhindarkan

Banyak orang berpikir bahwa membuang sampah sembarangan hanya berdampak pada kebersihan visual saja. Padahal, dampaknya jauh lebih serius dari itu. Sampah, terutama yang terbuat dari plastik, membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Selama proses ini, plastik dapat mencemari tanah dan air, serta melepaskan zat berbahaya yang memperparah masalah lingkungan.

Lebih dari itu, tumpukan sampah yang tidak dikelola dengan baik juga berkontribusi terhadap perubahan iklim. Gas metana yang dihasilkan oleh sampah organik yang terurai di tempat-tempat pembuangan sampah menjadi salah satu penyebab utama pemanasan global. Jadi, ketika seseorang membuang selembar plastik atau sisa makanan di jalanan, dampaknya bukan hanya pada lingkungan lokal, tetapi juga pada krisis iklim global.

Kurangnya Fasilitas atau Kesadaran ?

Ada alasan klasik yang sering digunakan untuk membenarkan tindakan membuang sampah sembarangan: kurangnya tempat sampah. Memang, di beberapa tempat, ketersediaan tempat sampah masih menjadi masalah. Namun, apakah benar itu satu-satunya alasan? Sebab, sering kali kita menemukan bahwa tempat sampah sudah tersedia, tetapi masih ada yang tetap membuang sampah di luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun