Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalan yang Kita Tapaki

10 Oktober 2024   16:32 Diperbarui: 10 Oktober 2024   16:41 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di setiap langkah, ada beban tak terduga,  
Hidup menebar rintangan, badai, juga luka,  
Namun kaki ini tak pernah boleh berhenti,  
Walau tanah retak, meski langit menangis sepi.


Ada saat hati remuk, jiwa hampir patah,  
Namun harapan tetap mengalir, walau rapuh tak berarah,  
Sebab cobaan adalah batu pijakan, bukan halangan,  
Menempa kita, menguatkan jiwa dalam kesunyian.


Meski gelap kerap menyelimuti cahaya,  
Kita berjalan dengan tekad yang menyala,  
Hidup ini adalah cerita yang harus dijalani,  
Dan setiap cobaan, adalah bagian dari harmoni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun