Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjalani Hidup dengan Tenang: Sebuah Upaya, Bukan Keberuntungan

7 Oktober 2024   20:12 Diperbarui: 8 Oktober 2024   00:30 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup tenang adalah impian banyak orang, namun sering kali dianggap sulit dicapai. Di tengah hiruk pikuk dunia modern yang penuh tekanan, tuntutan, dan ketidakpastian, hidup tenang menjadi seolah-olah sebuah kemewahan yang hanya bisa dinikmati segelintir orang. Padahal, ketenangan bukanlah keberuntungan yang datang begitu saja, melainkan hasil dari upaya sadar dalam mengelola diri dan menjalani hidup dengan lebih bijak. 

Menerima Bahwa Hidup Tidak Sempurna

Langkah pertama menuju hidup yang tenang adalah menerima kenyataan bahwa hidup tidak akan pernah sempurna. Setiap orang pasti memiliki masalah, tantangan, dan kekurangan dalam hidupnya, dan hal ini tidak bisa dihindari. Jika kita selalu menuntut kesempurnaan atau membandingkan diri dengan orang lain yang tampak lebih bahagia atau lebih sukses, ketenangan akan selalu menjauh.

Kunci dari ketenangan adalah kemampuan untuk menerima bahwa hidup penuh dengan ketidaksempurnaan. Ketika kita bisa menerima realitas ini, kita tidak lagi terjebak dalam kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan tentang hal-hal yang tidak berjalan sesuai rencana. Dengan menerima hidup apa adanya, kita akan lebih mudah menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana.

Fokus pada Hal-hal yang Bisa Kita Kontrol

Banyak dari kecemasan dan ketidaktenangan kita berasal dari upaya kita untuk mengontrol hal-hal di luar kendali kita. Kita khawatir tentang masa depan, tentang apa yang orang lain pikirkan tentang kita, atau tentang kejadian-kejadian yang mungkin tidak akan pernah terjadi. Semua ini menambah beban mental yang sebenarnya tidak perlu.

Untuk hidup tenang, penting untuk fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol. Kita tidak bisa mengontrol apa yang terjadi di luar diri kita, tetapi kita bisa mengontrol bagaimana kita merespons situasi tersebut. Fokus pada diri sendiri, pada usaha yang bisa kita lakukan, dan biarkan hal-hal yang di luar kendali berjalan dengan sendirinya. Dengan begitu, kita akan merasa lebih ringan dan tidak terbebani oleh kecemasan yang tidak perlu.

Mengelola Pikiran dan Emosi

Pikiran dan emosi kita sering kali menjadi sumber dari ketidaktenangan. Ketika pikiran terus-menerus berputar pada hal-hal negatif atau kekhawatiran, kita sulit untuk merasa tenang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk belajar mengelola pikiran dan emosi dengan lebih baik.

Salah satu cara yang efektif adalah melalui praktik meditasi atau mindfulness. Meditasi membantu kita untuk lebih sadar terhadap apa yang kita pikirkan dan rasakan tanpa harus terseret oleh pikiran-pikiran tersebut. Dengan berlatih mindfulness, kita bisa belajar untuk hidup di saat ini, tanpa terus-menerus terjebak dalam kecemasan tentang masa depan atau penyesalan tentang masa lalu. Pikiran yang terfokus pada saat ini akan membawa ketenangan yang lebih mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun