Ketiga, masyarakat harus lebih aktif dalam mengawasi dan mengkritisi paslon yang ada. Dengan meningkatnya akses informasi melalui teknologi digital, masyarakat sekarang memiliki alat yang lebih baik untuk menilai rekam jejak dan integritas calon. Masyarakat juga dapat menggunakan media sosial dan platform online lainnya untuk menyuarakan keprihatinan mereka, memobilisasi dukungan untuk calon alternatif, atau menekan partai politik untuk lebih bertanggung jawab dalam proses seleksi mereka.
Pilkada 2024 adalah momen penting bagi demokrasi di Indonesia, dan penting bagi kita untuk memastikan bahwa proses ini benar-benar mencerminkan aspirasi dan kepentingan rakyat. Ketika paslon yang ada tidak sesuai di hati rakyat, ini bukan hanya masalah preferensi politik; ini adalah tanda dari adanya masalah yang lebih dalam dalam sistem politik kita. Dengan mendorong proses seleksi yang lebih transparan, inklusif, dan berorientasi pada rakyat, serta meningkatkan pendidikan politik dan partisipasi masyarakat, kita dapat memastikan bahwa Pilkada bukan hanya menjadi ritual lima tahunan, tetapi sebuah proses yang benar-benar bermakna untuk kemajuan bersama. Rakyat harus merasa bahwa mereka memiliki suara yang nyata dalam menentukan masa depan mereka, dan bahwa pilihan yang mereka buat adalah cerminan dari aspirasi dan harapan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H