Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu di Ambang Pintu

1 September 2024   04:44 Diperbarui: 1 September 2024   04:56 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di ambang pintu rumah 

yang sudah pudar catnya, 

kerinduan kami adalah debu 

yang berterbangan di udara, 

seperti bisikan lembut 

yang menari dalam cahaya senja, 

mencari tempat di antara kenangan.

Kami menunggu di meja makan 

yang kosong, 

tempat di mana suara tawa 

terbawa angin, 

seperti hidangan yang sudah dingin 

dan tidak lagi mengisi ruang 

di perut kami yang rindu.

Kau adalah cahaya 

di jendela yang retak, 

sebuah bintang 

yang tenggelam di balik awan, 

seperti foto lama 

yang kehilangan warna, 

menggenggam cerita 

dalam bingkai waktu.

Saat malam turun, 

kami mendengar bisikan 

di antara sela-sela dinding, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun