Di atas mimbar, kau bicaraÂ
tentang kebijaksanaan yang melayangÂ
seperti daun gugurÂ
di tengah badai.Â
Kata-katamu berkibar,Â
bendera setengah tiangÂ
yang tak pernah berkibar penuh.Â
Janji-janji berbarisÂ
rapi di bibirmu,Â
sementara kenyataanÂ
terbata-bata di belakang,Â
tergelincir di antaraÂ
tawa dan kepongahan.
Kursi kekuasaanmu berputar,Â
menghindari mataÂ
yang menagih keadilan,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!