Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bergelar tapi Tak Berpendidikan

24 Agustus 2024   08:58 Diperbarui: 24 Agustus 2024   08:58 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi masyarakat, keberadaan individu yang bergelar tapi tidak berpendidikan dapat mengurangi kualitas tenaga kerja dan kepemimpinan. Ini dapat menyebabkan inefisiensi, korupsi, dan penurunan standar moral di berbagai sektor. Ketika orang-orang dengan gelar tetapi tanpa integritas dan kompetensi yang sebenarnya menempati posisi penting, keputusan yang diambil sering kali didasarkan pada kepentingan pribadi atau ketidakmampuan, bukan pada pengetahuan yang matang dan pertimbangan yang bijaksana.

Solusi dan Jalan Keluar

Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu melakukan perubahan mendasar dalam pendekatan terhadap pendidikan. Pertama, institusi pendidikan harus menekankan pentingnya proses pembelajaran, bukan hanya hasil akhir. Penilaian seharusnya tidak hanya berdasarkan ujian tertulis, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan etika.

Kedua, budaya belajar di masyarakat harus diubah. Pendidikan harus dipandang sebagai proses pengembangan diri yang berkelanjutan, bukan hanya sebagai alat untuk mendapatkan pekerjaan. Ini berarti menekankan pentingnya pembelajaran seumur hidup, di mana individu terus berusaha untuk meningkatkan diri, bahkan setelah mereka mendapatkan gelar.

Ketiga, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya perlu memastikan bahwa institusi pendidikan tetap berpegang pada standar akademik yang tinggi. Mereka harus mempromosikan pendidikan yang tidak hanya menekankan pada penguasaan materi, tetapi juga pada pengembangan karakter, etika, dan keterampilan sosial.

Fenomena "bergelar tapi tak berpendidikan" adalah masalah serius yang mencerminkan kegagalan dalam sistem pendidikan kita. Gelar tanpa pendidikan sejati adalah kosong dan tidak memberikan manfaat yang diharapkan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memperbaiki pendekatan kita terhadap pendidikan, agar setiap individu yang lulus dari institusi pendidikan tidak hanya memiliki gelar, tetapi juga pendidikan yang sesungguhnya. Dengan demikian, kita dapat membangun masyarakat yang lebih bijaksana, kreatif, dan beretika, yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan keyakinan dan kompetensi yang sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun