Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jalur Akademisi dalam Seni, Keputusan atau Keharusan?

14 Agustus 2024   11:46 Diperbarui: 16 Agustus 2024   13:30 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- Karya-karya lukisan berukuran maksimal 25 cm x 25 cm ditampilkan pada pameran lukisan bertajuk ”Kecil Itu Keren” di Bellevue Art Space, Depok, Jawa Barat. (KOMPAS/IGNATIUS NAWA TUNGGAL)

Menjadi seorang seniman profesional adalah impian banyak orang yang memiliki hasrat dan bakat dalam dunia seni. Namun, pertanyaan yang sering muncul dalam perjalanan menuju profesi ini adalah: Apakah untuk menjadi seorang seniman profesional harus melalui jalur akademisi? Pertanyaan ini memicu diskusi yang luas, mengingat berbagai pandangan, pengalaman, dan realitas yang berbeda-beda di dunia seni.

Sebelum menjawab pertanyaan ini, penting untuk memahami definisi "seniman profesional" dan "jalur akademisi". Seorang seniman profesional biasanya diartikan sebagai seseorang yang secara penuh waktu mendedikasikan dirinya pada seni, menghasilkan karya, dan memperoleh penghasilan dari karya-karyanya. 

Sementara itu, jalur akademisi merujuk pada pendidikan formal di bidang seni, seperti belajar di sekolah seni, akademi seni, atau universitas dengan program seni rupa, musik, teater, dan sebagainya.

Pendidikan formal dalam seni biasanya menawarkan kurikulum yang terstruktur, di mana siswa mempelajari berbagai aspek seni, mulai dari teknik dasar hingga teori dan sejarah seni, serta kritik seni. Selain itu, jalur akademisi sering kali memberikan akses ke jaringan profesional, mentor, dan fasilitas yang mungkin sulit diperoleh di luar lingkungan akademis.

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)

Jalur akademisi menawarkan sejumlah keuntungan bagi calon seniman. Pertama, pendidikan formal menyediakan fondasi teknis yang kuat. Seorang seniman yang melalui jalur akademisi biasanya dilatih dalam berbagai teknik dan medium, serta dibimbing oleh para ahli dan profesional di bidangnya. Ini memberikan landasan yang solid untuk mengembangkan keterampilan seni secara menyeluruh. 

Kedua, lingkungan akademis sering kali menjadi tempat bagi seniman muda untuk mengeksplorasi ide-ide baru, berkolaborasi dengan sesama seniman, dan mendapatkan umpan balik yang konstruktif. 

Institusi seni juga biasanya memiliki fasilitas yang memadai, seperti studio, laboratorium, dan perpustakaan, yang memungkinkan siswa untuk berkarya dengan alat dan bahan yang mungkin sulit diakses di luar kampus. Ketiga, jalur akademisi juga menawarkan peluang untuk membangun jaringan profesional. 

Banyak seniman profesional yang mendapatkan kesempatan pertama mereka melalui jaringan yang dibangun selama masa studi. Pameran akhir tahun, pertunjukan, dan kolaborasi proyek sering kali menjadi jembatan untuk memasuki dunia seni profesional.

Namun, jalur akademisi tidaklah tanpa tantangan dan keterbatasan. Salah satu kritik utama terhadap pendidikan seni formal adalah biayanya yang tinggi. Tidak semua orang memiliki akses ke pendidikan seni yang berkualitas karena faktor ekonomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun