Mohon tunggu...
budi abriansyah
budi abriansyah Mohon Tunggu... Guru - ini guru budi

Jadilah guru untuk kebaikan dunia dan akhirat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pendidikan Guru Penggerak

27 April 2022   16:37 Diperbarui: 27 April 2022   16:40 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Koneksi Antar Materi

Budi Abriansyah, M.Pd. (CGP Angkatan 4)

Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa tujuan dari pendidikan adalah proses yang menuntun segala kodrat yang ada pada murid, supaya mereka dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi mungkin baik sebagai pribadi manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Berdasarkan pandangan ini, guru sebagai seorang pendidik hanya dapat menuntun tumbuh dan hidupnya kodrat yang ada pada murid-murid agar mereka dapat memperbaiki diri hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat murid tersebut, dan memiliki kompetensi untuk menyelesaikan dan mengambil keputusan terhadap permasalahannya secara mandiri.

Berdasarkan Pratap Triloka yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara yaitu yang terkenal dengan semboyan ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri Handayani artinya di depan memberi teladan, di tengah membangun motivasi/dorongan, di belakang memberi dukungan. Semboyan ini mengandung arti bahwa guru sebagai pendidik, harus memiliki kesadaran bahwa tiap-tiap murid memiliki garis kodratnya masing-masing. Kewajiban guru yaitu menuntun segala qodrat yang ada pada diri murid-murid, mengarahkan dan memberi dorongan agar murid-murid dapat berkembang. Dalam proses menuntun, murid-murid diberi keleluasaan dalam arti guru sebagai pamong memberikan tuntunan dan arahan agar murid tidak kehilangan arah serta membahanyakan dirinya serta dapat kemerdekaannya dalam belajar sehingga akan berdampak pada pengambilan keputusan yang tepat dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, sebagai seorang pendidik, guru harus mampu mengambil keputusan yang berpihak pada murid yang penuh bijaksana. Seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran harus menerapkan langkah-langkaj pengambilan keputusan yang berpihak pada murid, yaitu dengan cara menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip penyelesaian dilema, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Setiap orang, termasuk guru, memiliki nilai-nilai kebajikan universal yang tertanam dalam dirinya, Nilai-nilai kebajikan universal tersebut meliputi keadilan, tanggung jawab, kejujuran, bersyukur, hati yang lurus, memiliki komitmen, integritas, kasih sayang, rajin, memiliki kesabaran, percaya diri, dan lain-lain. Nilai-nilai tersebut harus tertanam kuat dalam diri masing-masing orang karena hal tersebut akan mencerminkan dirinya ketika dihadapkan suatu masalah dan dalam pengambilan suatu keputusan. Apalagi bagi seorang guru, sifat-sifat kabajikan universal akan dicontoh dan dijadikan panutan oleh murid-muridnya, dan juga akan menjadi teladan bagi warga sekolah lainnya.

Sebagai Calon Guru Penggerak, tentunya ada beberapa nilai yang harus dipegang teguh yaitu nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Supaya dapat mengambil keputusan yang tepat, diperlukan nilai-nilai atau prinsip, pendekatan, dan langkah-langkah yang benar sehingga keputusan tersebut merupakan keputusan yang paling tepat dengan resiko yang memiliki banyak manfaatnya daripada mudhorotnya bagi semua pihak, terutama bagi kepentingan /keberpihakan pada murid. Dalam membuat keputusan berbasis etika, diperlukan kesamaan visi, budaya dan nilai-nilai yang dianggap penting dalam sebuah institusi sehingga prinsip-prinsip dasar yang menjadi acuan akan lebih jelas.

Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Pengajar praktik, fasilitator, dan instruktur telah memberikan bimbingan yang sangat berarti dalam berlatih mengevaluasi setiap keputusan yang diambil. Hal yang paling ditekankan adalah keputusan tersebut harus berpihak pada murid, sejalan dengan nilai-nilai kebajikan universal, keputusan tersebut harus bermanfaat bagi semua pihak, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sebagai seorang pendidik harus mengetahui dan memahami apa saja kebutuhan belajar muridnya, serta bagaimana kondisinya baik kondisi sosial, maupun kondisi emosional muridnya. Pendidik harus mampu menuntun murid supaya dapat menemukan penyelesaian setiap masalah yang dihadapinya, terutama yang berhubungan dengan masalah belajar. Oleh karena itu, coaching sangat penting dilaksanakan oleh seorang pendidik. Pendidik sebagai seorang coach dapat menggali potensi yang dimiliki murid sehingga dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Agar dapat mengambil keputusan yang tepat, dalam pendekatan coaching akan membantu pendidik sebagai pemimpin pembelajaran dengan pertanyaan-pertanyaan pematik sehingga dapat memperkirakan hasil dan berbagai pilihan dalam pengambilan suatu keputusan. Proses coaching dapat membimbing dalam pengambilan keputusan yang tepat sehingga terbentuk lingkungan belajar yang positif, kondusif, aman, dan nyaman. Hal ini akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun