[caption id="attachment_132721" align="alignleft" width="124" caption="null"][/caption] Ini sebuah pemikiran tulisan tentang sosok wanita- dimana wanita memang harus mendapatkan penghargaan yang setinggi-tinginya, bukan berlebihan namun memang pada dasarnya wanitalah yang berhak disanjung, dipuja dan dipuji. Tulisan ini bukan juga untuk mengesampingkan sosok pria yang nota bene sebagai pemimpin wanita. Terus terang terkadang saya pribadi ngerasani bagaimana sulitnya menjadi wanita. Contohny a saja seorang istri harus bangun lebih pagi dari suaminya hanya untuk memberikan yang terbaik bagi kekasih abadinya. Belum lagi mengurusi anakanak (yang merupakan buah dari cinta mereka berdua) selama sepanjang hari. ditambah lagi dengan menumpuknya kerjaan rumah dari mencuci piring, mengepel, memasak de el el.Plus ditambah dengan jadwal kerjaannya di tempat kerja. Lalu dimankah peranan suami? Sunggguh mencari nafkah adalah sebagian dari tanggung jawab suami. Mau tidak mau memang beban mencari sesuap nasi dengan memeras keringt sepanjang hari musti dilakoni. Lalu selanjutnya, ketika sang suami sampai dirumah bagaimanakah seharusnya bersikap dengan istrinya? Saya pribadi sempet luluh dengan ucapan istri saya bahwa dia tidak butuh makan makanan yang enak, oleh-oleh dari luar kota ataupun bepergian ke tempat wisata. seorang istri hanya perlu satu kata yaitu, komunikasi, dari sanalah bermula rasa saling memiliki. Tragis seandainya rumah tangga dibangun hanya atas kesadaran memiliki dan menghargai tanpa adanya komunikasi. Dan jika itu sudah terwujud barulah langkah selanjutnya sang suami dapat memanjakan istrinya dengan memvisualisasikan cintanya. Tak perlu dengan materi, cukup dengan perhatian , penghargaan dan sikap. Yang bukan gombal tentunya. Treus terang saya kaget dan berat menjalaniny , namun saya hanyalah seorang suami yang berusaha mengayomi istri agar dapat terus mendampinginya sekarang dan selamanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI