Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Tak Perlu ke Gubeng untuk Makan Soto Lamongan Enak

15 April 2025   10:07 Diperbarui: 16 April 2025   14:11 10442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soto Lamongan adalah hidangan enak (dokumen pribadi)

KENDATI tidak setiap tahun, dulu ada saja kesempatan naik kereta menuju Surabaya. Pagi setelah turun di Stasiun Gubeng, tujuan pertama saya adalah depot soto di dekatnya.

Soto Lamongan. Masakan berempah dan berkuah yang tak pernah membosankan disantap. Menghadirkan rasa gurih alami yang tidak mudah diterangkan. Makan langsung untuk mendapatkan pengalaman rasa. 

Eh, saya malah belum menyantap soto di tempat asalnya, Kabupaten Lamongan.

Sebetulnya ada penjualnya di Jakarta. Tidak sulit mencarinya. Namun, tidak semua menyajikan rasa soto seperti disajikan oleh depot dekat Gubeng.

Ada yang kuahnya terasa biasa-biasa saja. Ada pula yang terlalu banyak dibubuhi micin, penyedap buatan yang membuat tenggorokan kering. Bahkan, bikin sakit kepala bila kebanyakan.

Saya tidak anti micin (MSG, monosodium glutamate). Tidak! Penambahan wajar membuat makanan tambah lezat. Pembubuhan micin berlebihan menjadikan hidangan terasa tidak karuan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengatakan, batas aman konsumsi micin dalam sehari bagi orang dewasa adalah 6 gram, setara dengan satu setengah sendok teh (alodokter.com).

Sesungguhnya, pada daging sapi, udang, ayam, dan pangan protein tinggi lainnya ada MSG alami. Olahan udang balado, misalnya, tak perlulah ditambahi micin. Bakal gurih keterlaluan, sehingga membuatnya terasa takenak.

Demikian pula dengan masakan soto, yang pada umumnya merupakan rebusan daging sapi atau ayam. Penambahan micin akan merusak gurih alaminya.

Saya kurang suka soto yang telah dibubuhi micin, kendati tak lantas tidak menyantapnya habis. Makan harus habis, tidak patut menyisakan makanan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun